Wednesday, May 27, 2015

Aneka Tips: Pengalaman Mencabut Gigi Berlubang

Kalo gigi berlubang, mendingan buru-buru ke dokter gigi buat ditambal, deh. Karena jika dibiarkan kelamaan, lubangnya bakal makin besar. Terus jadi bengkak, sakit, nyut-nyut an, dan akhirnya gigi tersebut pecah.

Setelah itu, biasanya kita cuma punya 2 pilihan:
  1. Sakitnya lama kelamaan hilang dan gigi tersebut warnanya menjadi lebih tua dari gigi lainnya.
  2. Sakitnya tidak juga hilang sampai akhirnya menyerah dan pergi ke dokter gigi.
Kemungkinan mana pun, ujung-ujungnya harus ke dokter gigi untuk ditangani, karena walaupun sakitnya hilang, gigi tersebut disebut gigi mati, alias gigi yang sarafnya udah rusak, dan sewaktu-waktu bisa saja terjadi infeksi. Walau masih ada kemungkinan untuk mempertahankan gigi asli, tapi tentu saja prosesnya lebih panjang dan biayanya pun lebih mahal.


Di postingan kali ini gw akan bercerita pengalaman seseorang yang cukup dekat dengan gw, sebut saja namanya Mr Hamburger. Serius, gw ga tau kenapa dia pilih nama samaran aneh begini. Padahal hamburger kan ga ada giginya! Ya sudahlah, kita simak saja pengalamannya.

Jadi ceritanya Mr Hamburger ini giginya udah bolong selama hampir 2 tahun dan akhirnya pecah. Berhubung sakitnya tidak tertahan, dia akhirnya menyerah dan ke dokter gigi. Setelah memeriksa kondisi gigi Mr Hamburger, si dokter bilang kondisi giginya udah ga bisa diselamatkan. Satu-satunya jalan harus dicabut dan pasang gigi palsu. Dan untungnya, dilihat dari kondisinya, gigi Mr Hamburger bisa dicabut saat itu juga. Mr Hamburger pun pasrah dan meng-iya-kan. Biayanya tergantung tingkat kesulitan. Normalnya sekitar RM80 (sekitar 280rb rupiah).

Selama proses pencabutan gigi, tentu saja Mr Hamburger diberi anastesi lokal biar dia ga kesakitan. Tapi tetep aja serem, dia masih bisa mendengar suara mesin-mesin mengerikan di dalam mulutnya. Mungkin kalo gw di posisi dia, gw bakal bawa earphone dan dengerin lagu keras-keras, atau minta bius total biar ga trauma ke dokter gigi lagi. Hehehe...

Di sela-sela proses pencabutan gigi, si dokter sempat nyeletuk kalo pasien sebelumnya tingkat kesulitannya sangat tinggi, sampe-sampe memakan waktu 2 jam. OMG! Akhirnya, setelah berjuang kurang lebih 30 menit, si dokter pun berhasil mencabut gigi Mr Hamburger. Berhubung prosesnya cukup sulit, biayanya pun agak mahal: RM200 (750rb rupiah). Biaya tersebut udah termasuk obat anti sakit (pain killer) doank. Antibiotik hanya akan diberikan kalo ada infeksi setelah pencabutan gigi. 

Berikut hal yang perlu diperhatikan setelah mencabut gigi:
  • Saat baru saja dicabut, dokter gigi bakal ngasih kassa buat digigit. Gantilah kasa tersebut setiap 20 menit.
  • Sampai kapan harus gigit kasa? Entahlah, yang jelas Mr Hamburger bilang setelah anastesi hilang, dia udah ga mau menggigit kassa lagi.
  • Darah masih mengalir bahkan sampai 24 jam pertama. Ini normal, asal darahnya ga terlalu deras. Untuk mempercepat pembekuan darah, disarankan mengkompres pipi dengan es atau minum air es. Biarkan air es berada di mulut sekitar 2-3 menit. Setelah itu, terserah mau ditelan atau dibuang. Kalo mau dibuang, jangan berkumur, dan jangan memberikan tekanan apa-apa, pada mulut, biarkan air mengalir keluar begitu saja dari mulut.
  • Mr Hamburger cuma minum pain killer di hari pertama doank. Setelah itu dia bilang udah ga sakit lagi, kecuali kalo buka mulut lebar-lebar.
  • Tiga sampai empat hari pertama gusi bakalan bengkak dan air ludah bewarna kemerahan karena masih sedikit bercampur dengan darah. Jangan khawatir, ini juga normal.
  • Sampai gusi menutup sempurna, sebaiknya jangan berkumur terlalu kuat dan jangan sering meludah.
  • Saat menyikat gigi, bersihkan juga gusi dari gigi yang baru saja dicabut dengan menyikatnya secara lembut.
  • Jangan mengkonsumsi makanan / minuman yang panas, pedas, atau keras. Untuk 3 hari pertama, pilihlah makanan yang lunaaak sekali seperti pisang, puding, yogurt, es krim, sereal seperti Choco Cr*nch dengan susu dingin (ditunggu sampai Choco Cr*nch sedikit lembek baru dimakan), dan makanan lunak lainnya. Selanjutnya, bisa makan nasi seperti biasa, namun tetap tidak boleh mengkonsumsi makanan / minuman yang panas, pedas, atau terlalu keras.
  • Segera hubungi dokter bila nyeri berkepanjangan atau terjadi infeksi.

Hal-hal di atas tersebut hanya berdasarkan pengalaman Mr Hamburger dan saran dari dokter gigi. Untuk lebih jelasnya, lebih baik bertanya pada dokter gigi dulu sebelum memutuskann untuk mencabut gigi.

Setelah baca postingan gw, adakah yang masih males sikat gigi?
Thursday, May 21, 2015

Jalan-Jalan Terus: Zoo Negara Malaysia

Setelah mendengar Zoo Negara mendatangkan dua ekor panda dari China, gw memutuskan untuk berkunjung ke Zoo Negara lagi. Biaya masuk dengan atau tanpa melihat panda berbeda. Untuk turis, RM80 (sekitar 280 ribu rupiah) untuk masuk dan melihat panda, dan RM50 (sekitar 175 ribu rupiah) untuk masuk tanpa melihat panda.
Zoo Negara Malaysia

Zoo Negara bisa dibilang cukup luas. Ukuran tiap kandang cukup besar sehingga para binatang bisa leluasa bergerak. Di sini, ada 3 binatang yang favorit gw: tapir, penguin, dan panda.

Dari sekian banyak binatang di sana, hanya beberapa binatang yang gw foto. Binatang-binatang yang sering gw lihat, seperti gajah, jerapah, beruang, ular, buaya, kura-kura, monyet, kuda nil, dan lainnya. Berikut beberapa binatang yang gambarnya gw abadikan:
Tapir bobo
Harimau ngantuk
Penguin makan
Rhino jalan-jalan

Unta Punuk Satu bernyanyi

Kandang panda berada di bagian belakang Zoo Negara, nampak berbeda dari kandang-kandang hewan lainnya: indoor, ber-AC, dan terkesan mewah. Hanya yang membeli tiket untuk melihat panda yang bisa masuk ke sini. Satu tiket hanya untuk satu sesi berdurasi 20 menit.


Lima menit pertama dihabiskan untuk briefing. Perlu diketahui bahwa di dalam ruangan ini, pengunjung tidak diperbolehkan untuk membawa makanan dan minuman, teriak-teriak atau berlari-lari, karena itu membuat panda menjadi takut dan menjadi agresif.

Pas gw ke sana, ada sepasang panda bernama Xing Xing dan Liang Liang. Gw ga bisa bedain mana Xing Xing, mana Liang Liang, secara mereka ga pake name tag kaya anak sekolah gitu. Yang gw tau, salah satunya sedang tertidur lelap. Untungnya panda yang satu lagi justru sedang aktif-aktifnya. Dia memeluk batang kayu, berguling-guling, berjalan-jalan, memanjat, bergelantungan, kebingungan bagaimana cara turun, mendorong-dorong batang kayu, bahkan kaget sendiri saat batang kayu yang dia dorong terjatuh dan mengeluarkan bunyi yang cukup keras.

Sepertinya di menit pertama, gw udah langsung jatuh cinta sama hewan yang satu ini. Such an adorable animal!
Panda bermain
Aku lucu, kan?


Sepulangnya dari Zoo Negara, gw iseng-iseng mencari informasi tentang panda. Beberapa informasi membuat gw makin mengerti kenapa hewan ini jadi hewan langka.

Berikut beberapa fakta menarik tentang panda yang gw kumpulkan dari berbagai sumber:
    1. Inspirasi awal untuk menjadikan panda sebagai logo WWF datang dari lahirnya seekor panda bernama Chi-Chi ke Kebun Binatang London tidak lama sebelum WWF didirikan. “Kami menginginkan satwa yang karismatik, terancam punah, dan dicintai oleh banyak orang di dunia. Dengan menggunakan panda sebagai logo, kami juga dapat berhemat karena logo ini hanya memerlukan tinta hitam,” kata Sir Peter Scott, salah satu pendiri WWF Internasional.
    2. Panda adalah hewan yang soliter. Mereka hanya akan berinteraksi dengan panda lainnya saat ingin kawin.
    3. Masa subur panda betina sangatlah singkat, yaitu sekitar 2-3 hari per tahun. Selain itu, mereka juga dikenal sebagai hewan yang selektif dalam memilih pasangan. Parahnya lagi, sebagian besar panda jantan tidak memiliki 'pemahaman' yang cukup tentang kawin. Sebuah kebun binatang di Beijing malah memberi pendidikan seks dengan memutar video sepasang panda yang tengah kawin.
    4. Panda tidak bisa berlari kencang. Kecepatan lari tercepat mereka bahkan lebih lambat daripada kecepatan lari manusia.
    5. Meskipun 99% dari pola makan mereka adalah bambu, sistem pencernaan panda dirancang untuk mengkonsumi daging. Bahkan, panda hanya menyerap 20%-30% dari nutrisi bambu. Maka dari itu panda menghabiskan waktu 12-16 jam sehari untuk memenuhi nutrisi hariannya untuk bertahan hidup.
    6. Panda dewasa beratnya bisa mencapai 150 kilogram. Batas usia panda mencapai 30 tahun di penakaran dan 10-20 tahun di alam liar. Tinggi panda mencapai 150 cm 
    7. Ibu panda berukuran 900 kali lebih besar daripada anaknya saat lahir. Ketika lahir, anak panda hanya berbobot 3-4 ons, besarnya mirip seperti bayi tikus.
    8. Bayi panda tidak bisa membuka mata setelah lahir. Diperlukan waktu sekitar 50 sampai 60 hari sampai anak panda bisa membuka matanya.
    9. Bayi panda perempuan membutuhkan waktu 4-5 tahun untuk menjadi dewasa dan bayi panda laki-laki membutuhkan waktu 6-7 tahun untuk menjadi panda dewasa.
    10. Panda betina bisa melahirkan 2 anak panda sekaligus. Namun, biasanya mereka menelantarkan salah satu anaknya agar bisa fokus ke anaknya yang lain.
    BONUS: Panda adalah satu-satunya makhluk yang mempunyai lingkaran hitam di sekitar mata, tetapi tetap lucu. Berikut gambarnya:

    Monday, May 18, 2015

    Anjing Yang Baik Hati

    Kalo ada nominasi anjing paling baik sedunia, kayanya si Miki bisa terpilih dan masuk 100 besar, deh. Memang sih, dia bukan superhero yang membasmi kejahatan dan menjunjung tinggi keadilan. Tapi dia bisa melakukan sesuatu yang manusia aja sulit melakukannya: Dia menyanyangi siapa saja.

    Sayang Kucing
    Kata sapa anjing dan kucing tidak bisa hidup rukun? Tumbuh besar bersama seekor kucing manis dan anak-anaknya, membuat Miki jadi berhati lembut.

    Pernah suatu hari, ada anak kucing nyasar masuk ke dalam rumah. Melihat kejadian itu, kedua anjing gw yang lain kegirangan. Mereka berusaha menyerbu anak kucing yang ketakutan dan bersembunyi di sela-sela meja yang sempit. Miki, bukannya ikut menyerbu, tapi dia malah berdiri di depan kedua anjing lainnya, berusaha menghalangi mereka, bahkan menggonggong memarahi mereka. Si kucing, yang tidak mengerti bahasa anjing, tentu tetap diam dan ketakutan. Tapi dengan bantuan Miki, gw pun bisa membawa si kucing keluar dengan selamat.

    Sayang Tikus
    Setiap malam, Miki tidur di garasi depan yang sudah menjadi tempat penyimpanan barang. Tak mengherankan, di ruangan itu, ada tikus di mana-mana.

    Hampir setiap harinya, para tikus menghampiri piring Miki untuk mengambil beberapa biji makanan anjing. Maklumlah, tikus kan ga bisa baca, makanya mereka ga tau kalo itu makanan anjing, bukan makanan tikus.

    Beberapa tikus membawa satu per satu makanan kembali ke rumahnya, tetapi ada beberapa pula yang cukup berani dan makan di tempat. Melihat hal itu, gw ngeliat si Miki yang lagi ngeliatin para tikus dengan santainya tanpa bergerak sama sekali.

    Gw panas-panasin, "Mik, itu makananmu dimakan tikus!" sambil gw tunjuk-tunjuk tikusnya.
    Bukannya bangun dan ngejer tikus, Miki malah ngeliatin gw, seolah-olah matanya berbicara 'Biarin aja, berbagi makanan itu indah'.

    Sayang Ikan
    Beberapa tahun lalu gw pelihara ikan mas di dalem akuarium. Seiring berjalannya waktu, ikan mas pun makin besar dan makin panjang badannya. Akuarium dengan panjang 2m itu pun, terasa sempit buat dia.

    Suatu malam, saat gw sudah terlelap. Gw dibangunkan oleh gonggongan Miki. Berhubung Miki jarang sekali menggonggong, gw pun keluar kamar untuk melihat keadaan. Astaga! Miki lagi gonggongin ikan mas yang tergeletak tidak berdaya di lantai. Rupanya, ikan mas ini loncat keluar dari akuarium dan jatuh ke lantai. Berkat Miki, ikan mas itu pun tertolong dan kembali ke akuariumnya.

    Beberapa minggu setelah kejadian tersebut, ikan mas dipindahkan ke rumah teman papa yang mempunyai kolam ikan. Semoga dia lebih leluasa dan bahagia di rumah barunya.

    Anjing Suci
    Tahu sendiri kan, anjing jantan biasanya mempunyai kemauan untuk 'ehem-ehem' yang besar. Lagi-lagi, Miki berbeda. Gw ga pernah liat dia 'ehem-ehem'. Dia selalu jadi korban dari kedua anjing lain, kadang cuma bisa pasrah tidak mampu melawan. Bahkan saat kedatangan anjing betina, dia pun tidak tertarik dan lebih memilih untuk tidur.


    Miki
    Terima kasih untuk semuanya Miki.
    You will never be forgotten. Your memories will always remain in our hearts.
    Semoga kamu terlahir di alam yang lebih baik.

    RIP Miki
    2004-2015
    Wednesday, May 13, 2015

    Staff Bandara yang Tidak Jujur

    Gw mau menyampaikan rasa kekecewaan gw terhadap salah seorang petugas bandara di Lombok. Namun, demi kenyamanan semua pihak, gw tidak akan menyebutkan nama orang ataupun nama maspakainya. Gw pun tidak berniat melaporkan hal ini kepada siapapun atau lembaga apapun. Tujuan gw hanya sebatas berbagi pengalaman dan mengungkapkan kekecewaan gw. Itu saja, tidak ada maksud lain di baliknya.

    ----------------------------------------

    Kejadiannya berawal saat gw dan temen-temen gw check in di salah satu counter di bandara Lombok. Semua temen gw bukan orang Indonesia, cuma gw sendiri yang orang Indonesia. 

    Setelah antrian yang cukup panjang, gw pun sampai di counter. Yang ngelayanin seorang mbak-mbak, dengan ditemenin seorang mas-mas di sampingnya. Seperti biasa, si mbak itu meminta passport kita buat verifikasi. Tiba-tiba temen gw yang keliatan bule nanya:
    "Do we need to pay airport tax?"
    Ditanya gitu, eeehh si mbak-mbak malah melontarkan pertanyaan yang aneh, "Have you paid yet?"
    "Nope. Where we should pay? Is it here or somewhere else?"
    "Pay here. Each person Rp 150.000."
    Kita pun semua nurut. Masing-masing nyerahin 150rb rupiah ke si mbak-mbak tadi.

    Setelah verifikasi selesai, si mbak-mbak tadi menyerahkan passport dan boarding pass kita. Gw menyadari sesuatu yang aneh. Setau gw, biasanya setelah kita membayar airport tax, boarding pass kita bakalan ditempelin stiker airport tax, seperti gambar berikut:
    Stiker bukti pembayaran airport tax (Gambar di ambil dari jalanjalansingapura.com)
    Tapi kali ini tidak. Gw pun verifikasi. Si mbak malah bilang: "Iya ga ada memang. Tunjukin boarding pass aja cukup. Mereka tahu kok dan tidak perlu bayar lagi. Kalo di sini belom bayar, di dalem pasti disuruh bayar."

    Begonya, kita percaya aja dan segera mampir ke restoran terdekat sambil nunggu waktu boarding.


    Beberapa hari kemudian, gw baru tahu kalo sejak tanggal 1 Maret 2015, airport tax alias Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U), sudah termasuk dalam tiket pesawat. Artinya, penumpang tidak perlu lagi membayar airport tax saat check in. Bahkan gw pun sudah mengecek kalo maspakai yang gw naiki itu, harga tiketnya sudah termasuk airport tax, secara gw membeli tiket tersebut pada bulan April 2015.

    Gw ga nyalahin siapa-siapa, termasuk temen gw yang nanya soal airport tax. Menurut gw, sah-sah saja sebagai penumpang kita bertanya. Apalagi sosialisasi tentang airport tax di luar negeri, dan di dalam bandara tersebut, sangatlah minim. Gw sebagai warga negara Indonesia aja ga tau kok. Toh, sebagai staff yang baik, seharusnya memberi tahu bahwa kita tidak perlu lagi membayar airport tax, karena sudah termasuk di dalam tiket pesawat.

    Marah, kesal, sedih, kecewa, semua perasaan bercampur jadi satu. Termasuk kasihan sama mbak-mbak itu. Nominalnya memang tidak seberapa buat gw. Namun, gw sungguh sedih dan kecewa, kenapa manusia, yang katanya ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan paling mulia, justru dengan mudahnya melakukan tindakan yang merugikan orang lain. Sungguh kasihan si mbak-mbak itu, dia mungkin lupa bahwa Yang Di Atas tidak pernah tidur.

    Anyway, gw sudah memaafkannya dan berharap hal serupa tidak terjadi lagi kepada siapapun.

    Let's Restore Faith In Humanity!
    Sunday, May 10, 2015

    Jalan-Jalan Terus: Pulau Lombok yang Menawan

    Walaupun lokasinya berdekatan dengan Kepulauan Gili, Pulau Lombok memberikan nuansa yang jauh berbeda dari Gili. Di post sebelumnya, gw menuliskan kalo selama di Gili, gw ga ngerasa sedang berada di Indonesia, sedangkan di Lombok, gw ngerasa kalo gw di Indonesia banget.

    Satu kesamaan Gili dan Lombok yaitu penduduknya yang super ramah. Namun sayangnya, mereka cenderung kurang memperhatikan lingkungan sekitar. Sampah di mana-mana, dan yang paling nyebelin, orang merokok pun di mana-mana. Jarang sekali gw temuin restoran yang mempunyai smoking area khusus, kalopun ada, pasti smoking area dan non-smoking area hanya terpisahkan oleh tembok bayangan yang ga bisa dilihat oleh siapapun. Bahkan di dalam mall-mall dan bandara yang ber-AC sekalipun, gw mencium asap rokok di mana-mana. Miris!

    Terlepas dari semua itu, Lombok mempunyai pesona alam yang sangat alami dan mengagumkan, membuat gw jatuh hati! Harga-harga makanan dan paket tour pun, jauh lebih murah dibandingkan Gili.

    Mobil atau motor merupakan pilihan transportasi terbaik di Lombok, dikarenakan jarak objek wisatanya yang berjauhan dan jalan yang berlika-liku. Harga sewa mobil bervariasi. Sayangnya, banyak agen yang tidak mengijinkan orang lokal menyewa mobil tanpa sopir. Namun, setelah bernegosiasi, gw diperbolehkan menyewa mobil tanpa sopir dengan harga 550 ribu rupiah untuk 2 hari 1 malam, tidak termasuk bensin.

    Kenapa gw pilih sewa mobil tanpa sopir?
    • Harga lebih murah.
    • Tidak perlu pusing mikirin makan siang dan makan malam sopir.
    • Tidak perlu ngikutin jam kerja sopir (9 pagi - 6 sore), jadi kita tidak perlu merasa diburu-buru untuk pulang.
    • Lebih menantang, karena pake nyasar-nyasar dikit. 

    Kuliner

    Makanan Lombok yang paling khas: Ayam Bakar Taliwang! Selain itu, ada juga Sayur Lebui, dan Pelecingan yang pedas. Untuk menikmati makanan khas Lombok, restoran rekomendasi gw yaitu Taliwang Irama, Dua EM, atau Lesehan Green Asri yang bisa merasakan sensasi makan di tengah sawah. Semuanya terletak di kota Mataram.
    Ayam Bakar Taliwang

    Desa Sukarara

    Surganya kain tenun Lombok ini terletak di Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah. Letaknya yang dekat dengan bandara, menjadikan desa ini sebagai objek wisata pertama yang gw kunjungi di Lombok.

    Di desa ini, kita bisa membeli kain tenun, melihat proses pembuatan kain tenun, mencoba baju adat khas Lombok, bahkan belajar menenun sendiri. Biaya untuk meminjam baju adat dan berfoto adalah seikhlasnya.

    Kain tenun dikategorikan menjadi 2 jenis, berdasarkan bahan dan polanya, yaitu Songket dan Ikat. Dua-duanya bisa kita temukan di sini. Harga kain tenun di sini relatif mahal, berkisar antara 100 ribu - 200 ribu bergantung dari corak dan jenisnya. Hal ini dikarenakan pembuatannya yang masih manual dan memakan waktu lama (sekitar 1 minggu per meter), dan kualitasnya yang katanya lebih terjamin.

    Uniknya, di desa ini, para pemuda dan pemudi mulai diajari menenun sejak berusia 9 tahun. Perempuan pun tidak diperbolehkan menikah apabila belum bisa membuat kain tenun sendiri. Aturan tidak tertulis ini sengaja dibuat untuk melestarikan budaya tenun di Desa Sukarara.
    Proses menenun
    Pakaian tradisional Lombok (tampak depan)
    Pakaian tradisional Lombok (tampak belakang)
    Rumah adat Lombok: Rumah Lumbung

    Pantai Senggigi

    Walau pasir dan airnya tidak begitu bersih, Pantai Senggigi yang terletak di wilayah Barat Pulau Lombok ini, merupakan pantai terbaik untuk menikmati matahari terbenam.
    Sunset di Pantai Senggigi

    Desa Banyumulek

    Terletak di Kecamatan Kediri, Lombok Barat, Desa Banyumulek merupakan pusat kerajinan gerabah di Lombok. Tiket masuk ke sini sebesar 5 ribu per orang, dan biaya untuk belajar membuat gerabah itu seikhlasnya.

    Proses pembuatannya sebenernya cukup simpel dan mudah, dan hanya memakan waktu sekitar 10 menit. Gw ngerasa kaya lagi main mainan masa kecil gw: malam. Atau kalau pinjem istilah anak-anak jaman sekarang: Play-doh.  Bedanya, ini tidak lengket, lebih fleksibel dan lebih kuat.

    Pas ditanya mau bikin apa, gw jawab gw mau bikin sesuatu yang paling simpel dan paliiiing gampang. Dalam benak gw, mungkin mangkuk atau gelas kecil. Eeehh tau-tau si ibu malah nyeletuk: 'Oh, asbaaak.' (sambil ketawa-ketawa), sambil berusaha meyakinkan kalo asbak juga gampang bikinnya. Gw pun pasrah. Dan... pas asbaknya udah jadi, si ibu malah nyuruh gw nambahin cicak di samping. Anyway, gw suka cicaknya karena nyengirnya kelebaran jadi dia keliatan kaya cicak yang suka heboh sendiri.
    Belajar membuat asbak dari gerabah
    Menuliskan nama di asbak sambil diketawain cicak yang nyengirnya kelebaran
    Asbak dengan cicak berbadan bolong-bolong, keliatan ga?
    Setelah jadi, asbak yang masih basah ini perlu dijemur kurang lebih 1 hari dengan panas yang tidak begitu menyengat. Panas yang terlalu menyengat justru membuat gerabah jadi retak.

    Desa Sasak

    Sejujurnya, pas gw di Lombok, gw ga nemu desa ini di Google Map. Hampir saja objek wisata ini dicoret dari list gw. Tapi ternyata, dalam perjalanan menuju pantai selatan Lombok, Desa Sasak muncul begitu saja di pinggir jalan. Yay!

    Biaya masuk dan tour guide 35 ribu per orang. Mereka sangat ramah dan membantu menjelaskan tentang budaya Sasak, serta menemani kita berkeliling Desa Sasak yang ternyata cukup besar. Desa Sasak ini merupakan desa asli Lombok dengan adat dan budaya unik. Berikut rangkumannya:
    • Di dalamnya terdapat 150 rumah dan 750 penduduk. Berhubung penduduknya yang makin besar, ada 7 desa lain yang dibangun di lokasi berdekatan. Namun, hanya lokasi yang ini yang dijadikan objek wisata.
    • Di desa ini, semua bersaudara, layaknya keluarga yang sangat besar. Mereka menikahi sepupu sendiri untuk melestarikan adat dan budaya mereka.
    • Apabila ingin menikah, pihak lelaki tidak datang untuk meminta restu dari keluarga perempuan, karena menurut mereka, tindakan tersebut justru tidak sopan. Pihak laki-laki justru menculik pihak perempuan tanpa sepengetahuan orang tua dari pihak perempuan, kemudian perempuan ini disembunyikan di salah satu rumah keluarganya. Setelah itu, baru keluarga pihak laki-laki memberi tahu, melamar pihak perempuan, dan bernegosiasi. Dalam hal ini, apabila si perempuan setuju untuk menikah, keluarga pihak perempuan tidak punya hak untuk tidak menyetujui pernikahannya.
    • Mereka merayakan pemotongan rambut bayi pertama kalinya dengan menyembelih 9 ekor ayam atau 1 ekor kambing, yang nantinya digunakan untuk makan dan berpesta bersama.
    • Penduduknya rata-rata tidak bisa berbahasa Indonesia. Dalam kesehariannya, mereka menggunakan bahasa asli lombok untuk berkomunikasi, termasuk sekolah. Hanya 11 orang yang fasih berbahasa Inggris. Salah satu dari 11 orang ini lah yang menjadi tour guide menemani gw berkeliling.
    • Atap rumah penduduk terbuat dari alang-alang yang dikeringkan. Atap ini diganti ketika sudah bocor, biasanya setiap 6-7 tahun sekali.
    • Walau di KTP tertulis beragama Islam, namun sesungguhnya agama mereka merupakan campuran dari ketiga aliran kepercayaan: Islam, Hindu, dan Animisme (percaya pada makhluk halus dan roh). Maka dari itu, setiap rumah memiliki 'Watu Telu' atau tiga batu berbentuk tangga yang dijadikan simbol tiga aliran kepercayaan ini.
    • Rumah mereka berukuran dan berbentuk nyaris sama. Dua tingkat tanpa kamar mandi. Mereka mandi di kamar mandi umum di desa mereka.
    • Setiap bulannya, mereka mengadakan ritual untuk memohon para leluhur memberikan berkah. Dalam ritual ini, mereka biasanya menyembelih ayam dan melapisi lantai rumahnya dengan kotoran sapi atau kerbau.
    • Mayoritas penduduknya adalah petani. Padi yang mereka tuai mereka simpan di rumah lumbung, dan siapapun boleh mengambil berapapun untuk konsumsi sendiri. Di satu desa ini, totalnya ada 11 rumah lumbung.
    Berpose di depan rumah kepala desa
    Tipikal rumah warga Sasak. Tiga batu tersebut merupakan simbol 'Watu Telu'. Lantai bawah digunakan untuk tempat tidur si ayah dan anak-anak.
    Lantai atas digunakan untuk tempat tidur si ibu dan untuk memasak saat hari hujan 
    Rumah Lumbung untuk menyimpan beras
    Di desa ini, banyak juga orang-orang yang membuat benang dan menawarkan souvenir hasil bikinan mereka sendiri. Tapi saran gw, kalau mau beli souvenir seperti gelang atau kalung, jangan beli di sini karena harganya mahal. Belilah di pinggir pantai di mana anak-anak kecil menawarkan barang yang sama dengan harga 10 ribu untuk 3 biji.

    Pantai di Bagian Selatan Lombok

    Dibanding pantai Senggigi, air di pantai selatan Lombok lebih jernih dan pasirnya lebih putih. Hal ini dikarenakan erupsi Gunung Rinjani yang membuat pantai-pantai di bagian tengah Lombok jadi tidak begitu jernih. Saking pengennya liat pantai-pantai yang katanya indah itu, gw bela-belain ke bagian Selatan Lombok, yang letaknya 2,5 jam dari Senggigi.

    Selain karena keindahannya, pantai-pantai di Selatan Lombok sangat cocok untuk surfing dikarenakan ombaknya yang deras. 

    Pantai pertama yang gw kunjungi adalah Pantai Kuta. Singgah sebentar untuk makan siang, kemudian melanjutkan menyusuri bagian timur Pantai Kuta. Sepuluh menit kemudian, gw tiba di Pantai Seger. Tidak sampai 1 menit di sana, gw pun berangkat ke Pantai Tanjung Aan, yang berjarak 20 menit dari Pantai Seger.
    Pantai Tanjung Aan
    Gw mulai kecewa. Pantainya memang ramai, tapi kotor, airnya kotor, bahkan sampah di mana-mana. Pasirnya pun kotor. Anak-anak kecil berjualan di mana-mana, bahkan terkesan maksa. Sampe ngikutin gw dan hampir masuk ke restoran. Hati gw miris. Ga bisa banget ya, kita, orang Indonesia, menjaga kebersihan lingkungan kita sendiri? Atau bersikap sedikit bersahabat membiarkan para turis menikmati pantai tanpa 'memaksa' para turis membeli barang dagangan?

    Tanpa berharap banyak, gw memutuskan ke Pantai Mawun dan Selong Belanak yang letaknya di sebelah barat Pantai Kuta. Perjalanan ke Pantai Mawun memakan waktu kira-kira 30 menit dengan jalanan cukup sempit, berliku, dan naik turun, berbeda jauh dengan jalan menuju Pantai Seger dan Tanjung Aan yang datar.

    Hasilnya, membuat gw yang tadinya udah hilang semangat, jadi melonjak kegirangan. Pantai Mawun, pantai berair jernih dan berpasir putih. Gw pun menyempatkan diri bermain air di sini.
    Pantai Mawun
    Pantai terakhir yang akan gw kunjungi yaitu Pantai Selong Belanak, 10 menit dari Pantai Mawun. Lagi-lagi, jalannya sempit, naik turun dan berliku. Tidak sia-sia, pantai ini merupakan pantai terindah yang pernah gw liat. Hamparan pasir yang halus dan luas, serta airnya yang jernih, bikin gw jatuh hati dan berasa ga mau pulang. A MUST go beach buat para pencinta pantai!!
    Hey you! Yeah, me?
    Hamparan pasir kering
    Hamparan pasir basah nan halus yang sangat luas, sampe-sampe gw bisa nulis nama gw besar-besar
    Mengabadikan helikopter lewat sambil menikmati matahari terbenam

    Hutan Monyet Pusuk
    Berada di kawasan Lombok Barat, hutan monyet merupakan salah satu jalan alternatif menuju Air Terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep. Di sini, ratusan monyet setia bertengger di pinggir jalan dan akan mendatangi para turis yang membawa makanan. Jangan lupa membawa kacang atau pisang untuk memberi makan dan berfoto-foto dengan para monyet di sini.

    Air Terjun Sendang Gila dan Tiu Kelep

    Pintu masuk ke air terjun
    Di area ini, terdapat 2 air terjun, yaitu Air Terjun Sendang Gila dan Air Terjun Tiu Kelep. Walau air terjun Sendang Gila lebih popular, tapi menurut gw, Air Terjun Tiu Kelep lah yang lebih bagus dan lebih tinggi.

    Untuk menuju Air Terjun Tiu Kelep, diperlukan adanya tour guide dikarenakan tidak adanya plang jalan dan sulitnya akses menuju ke sana. Tanpa tour guide, sepertinya gw bakalan kesasar dan ga tau jalan. Biaya tour guide 100 ribu rupiah.

    Jarak dari pintu masuk ke Air Terjun Sendang Gila kira-kira 15 menit. Sedangkan jarak dari Air Terjun Sendang Gila ke Air Terjun Tiu Kelep memakan waktu 25 menit. Jangan berharap jalannya bakalan bagus dan rata. Untuk mencapai air terjun pertama, banyak tangga yang harus dilewati. Untuk mencapai air terjun kedua, bukan hanya tangga saja, tetapi ada jembatan gantung, dan sungai dengan arus yang cukup deras untuk disebrangi.
    Menyebrangi sungai
    Setelah kira-kira 30 menit berjalan dan ngos-ngosan berasa mau mati, si tour guide bilang, ini udah sampe, kok, di air terjun. Gw bengong, ngeliat kiri kanan ga ada air terjun, cuma denger suaranya doank dari tadi. Otak gw udah merencanakan untuk menenggelamkan si tour guide yang udah ngerjain gw ini di air terjun (bercanda :P). Tetapi ternyata, di balik batu besar, gw melihat air terjun yang paling keren yang pernah gw liat.
    Air Terjun Tiu Kelep
    Air terjun dengan ketinggian kira-kira 42 meter ini cukup menawan. Airnya super jernih dan dingin, bersumber dari Danau Segara Anak Gunung Rinjani. Si tour guide bahkan mengambil air langsung dari air terjun dan dimasukkan ke dalam botol air mineral untuk diminum. Gw pun sempat mencoba, rasanya memang benar-benar menyegarkan.

    Konon katanya, mandi di sini membuat kita awet muda. Maka itu, gw menyempatkan diri untuk bermain-main di sini, sekedar membasahi diri biar gw awet muda :)

    Pulangnya, atas saran tour guide kita yang sedikit edan, gw memilih jalan yang sedikit anti mainstream: lewat saluran air yang panjang! Berbekal senter dari HP, kita jalan perlahan-lahan dikarenakan arus yang kuat dan jalan yang terkadang berlubang di tengahnya selama kurang lebih 3-5 menit. Memang, sih, jalan ini lebih cepat dan tidak melelahkan karena menghemat waktu naik turun tangga. Tapi, walaupun seru, kalo disuruh masuk sendiri, gw ga berani. Secara di dalem gelap banget dan beberapa kali gw ngeliat ada laba-laba dan kelelawar terbang di atas kepala gw.
    Jalan pulang anti mainstream: Pintu masuk saluran air
    Jalan pulang anti mainstream: Pintu keluar saluran air
    Saran gw, jangan menggunakan sandal jepit ke sini, karena arus yang deras bisa membuat sandal jepit terbawa arus dan hilang sewaktu-waktu. Kalaupun masih mau memakai sandal jepit, sebaiknya bawa sandal jepit cadangan. 

    Oleh-Oleh Khas Lombok

    Selain magnet, gantungan kunci, dan kaos bertulisan Lombok, makanan-makanan lokal khas Lombok seperti dodol rumput laut, susu kuda liar, dan madu putih sumbawa, juga bisa dijadikan oleh-oleh. Opsi lainnya adalah mutiara, gelang dari kerang atau batu-batuan, atau kain tenun.

    Oleh-oleh dari Lombok

    Jalan-Jalan Terus: Liburan Bebas Polusi di Kepulauan Gili

    Kepulauan Gili, atau yang dikenal dengan sebutan Tiga Gili: Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan, merupakan tempat yang sangat cocok untuk rileksasi. Ketiga pulau ini bebas polusi karena kendaraan bermotor tidak diperbolehkan memasuki daerah sini. Selama gw di sana, gw ga melihat satu orang pun yang merokok, dan jalanan pun sangat bersih dari sampah. 

    Para penduduk di sini mayoritas bisa berbahasa Inggris dan super ramah! Ditambah lagi wisatawan asing yang mendominasi Gili, membuat gw merasa sedang tidak berada di Indonesia. Mereka bahkan mengklaim kalo Pulau Gili relatif aman, and yes, gw beberapa kali menitipkan tas gw di restoran-restoran atau warga sekitar saat gw snorkelling, dan tidak ada satu barang pun yang hilang. Two thumbs up buat orang-orang Gili!

    Untuk ukuran pulau kecil, kegiatan yang bisa dilakukan relatif banyak. Berikut beberapa aktivitas yang bisa dilakukan di Gili Trawangan.

    Menaiki Cidomo

    Cidomo merupakan alat transportasi publik khas Gili. Bentuknya seperti delman mini, yang kapasitasnya cuma buat 2 orang penumpang dan 1 sopir. Harganya menurut gw relatif mahal, sekitar 50 ribu untuk 3 km (berdasarkan estimasi). Namun sayangnya, saat kita membawa koper atau barang-barang yang banyak, kita cuma punya pilihan jalan kaki atau naik cidomo.

    Bersepeda

    Sepeda adalah alternatif alat transportasi lain yang paling efektif dan murah meriah di sini. Hampir setiap beberapa ratus meter terdapat tempat penyewaan sepeda. Harganya bervariasi dari 30 ribu - 50 ribu per hari (24 jam), tergantung kemampuan negosiasi kita.

    Pulau dengan panjang 3km dan lebar 2 km ini, bisa selesai diputari dalam waktu 2 jam, sambil berhenti di beberapa spot menarik untuk berfoto, seperti pantai yang sepi, dan turtle conservation.
    Mengunjungi turtle conservation
    Bermain dengan sea turtle
    Lanjut bersepeda seharian sampe pantat sakit

    Horse Riding

    Aktivitas lain yang bisa dilakukan di sini adalah horse riding. Aktivitas ini nampaknya kurang diminati. Selama di sana, gw jarang sekali melihat orang menyewa kuda, mungkin hanya 2-3 orang saja. Mungkin dikarenakan minimnya tempat penyewaan kuda di sana, yang setelah berkeliling-keliling, gw hanya nemu 1 tempat penyewaan kuda. Soal harga, gw ga tau.

    Yoga dan Meditasi


    Mau liburan sehat? Bisa mendaftarkan diri ikut yoga di beberapa yoga center di Gili. Gw ga begitu mengerti jenis-jenis yoga, tapi yang jelas, mereka menyediakan beberapa kelas yoga dan meditasi tiap harinya. Jadwalnya bisa langsung dicek di yoga center.

    Kuliner

    Dari makanan yang murah-murah, sampe restoran dan bar yang mahal, ada di sini. Jenis makanan pun sangat bervariasi, dari es krim biasa sampe es krim gelato khas itali, jagung bakar, bakso, sate ayam, seafood, spageti, pizza, sushi, sampe makanan khas Thailand pun, ada di sini.

    Jika ingin menikmati makanan murah nan sedap, gw sarankan cari makan di Pasar Seni / Pasar Malam, yang berlokasi di dekat pelabuhan utama Gili Trawangan. Makanan utama di sini yaitu sate ayam, daging, dan tuna, seafood (ikan, udang, cumi, lobster) bakar, dan nasi campur. Gw ketagihan dengan ikan bakarnya yang super fresh dan murah meriah. Sekali lagi, harga tergantung kemampuan negosiasi kita.

    Sebaliknya, kalau makan di restoran, harga sudah pas, tidak bisa ada tawar-menawar. Yang paling penting, perhatikan service tax nya. Sebagian restoran service tax nya cukup tinggi, bisa mencapai 21%. Kalau tidak tertulis di dalam menu, ada baiknya ditanyakan dulu sebelum makan. Sebagian restoran atau bar biasanya mengadakan performance seperti fire dance, live music, party lengkap dengan DJ-nya pada malam hari untuk menarik pengunjung.
    Mencicipi makanan Italia

    Snorkelling dan Diving

    Pulau Gili sangat terkenal dengan penyunya. Hanya snorkel sekitar 20m dari pinggir pantai, kita sudah bisa melihat penyu-penyu di dasar laut. Kata penduduk lokal, snorkel di pinggir pantai sebaiknya dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 7, karena pada saat itu, penyu-penyu masih  relatif dekat dengan pinggir pantai.

    Peralatan snorkebisa disewa dengan harga relatif murah berkisar 25 ribu - 35 ribu untuk setengah hari, lengkap dengan sepatu kataknya. Saat snorkeling, kita harus berhati-hati dengan karang yang cukup tajam di sekitar pantai, yang juga sukses bikin kaki gw luka-luka. Ouch!

    Kalau tidak mau snorkel sendiri, banyak tour yang menyediakan paket snorkelling dengan harga sangat murah, berkisar dari 80 ribu (tanpa makan siang) - 120 ribu (termasuk makan siang) per orangnya. Dalam paket berdurasi 5 jam ini, kita akan dibawa menuju 3 area yang berbeda dengan menggunakan glass bottom boat. Kita diberi waktu untuk snorkel 30 menit di masing-masing area. Area pertama kurang menarik karena hanya melihat terumbu karang saja. Area kedua adalah area yang menurut gw paling menarik karena banyak penyu. Setelah itu kita berhenti di Gili Air untuk makan siang, bermain, dan beristirahat. Selesai makan siang, kita menuju area ketiga, area yang paling banyak ikannya.

    Sayangnya, untuk paket snorkeling, mereka tidak menyediakan snorkeling goggle untuk mata minus. Hanya diving center yang menyediakan snorkeling goggle untuk mata minus, dan itupun, tidak disewakan untuk snorkeling. Untung saja, gw bawa kacamata renang minus sendiri. Jadi, gw tetap bisa menikmati keindahan bawah laut Gili!
    Snorkeling with swimming goggles :)
    Selain snorkeling, Gili juga surganya para penyelam. Ada lebih dari 20 diving spot yang menawarkan keindahan bawah laut yang unik dan berbeda. Untuk lebih jelasnya, kita bisa mendatangi diving center di sana dan berkonsultasi di sana.

    Sejujurnya, gw sedikit kecewa di sini. Menurut gw, air dan pasir di Gili ga sejernih dan seputih yang diberitakan di media-media. Spot-spot untuk snorkeling nya pun tidak begitu bagus, ikannya kurang berwarna-warni dan kurang beraneka ragam. Entah karena memang media yang overrated atau gw memang sering ke pantai-pantai indah dan ekspektasi gw jadi ketinggian atau gw memilih spot yang salah. Dari sekian banyak pantai yang pernah gw kunjungi, masih Redang, Malaysia, yang terbaik untuk snorkeling dan diving. Hanya saja di Gili ada keunikan tersendiri: surganya penyu dan katanya bisa melihat white shark bila beruntung!

    Watersports

    Berbagai macam olahraga air ditawarkan di sini, seperti banana boat, parasailing, seawalker, dan lainnya. Namun dikarenakan harga yang cukup tidak masuk akal, berkisar 700rb - 1jt per orangnya, gw mengurungkan niat gw untuk parasailing. Apalagi setelah tawar-menawar, mereka tetap bersikeras kalo harga tersebut sudah harga lokal dan tidak bisa kurang lagi.

    Lain kali, gw akan mencoba parasailing di tempat yang harganya lebih manusiawi.

    Massage

    Setelah capek bersepeda dan beraktivitas seharian, gw menyempatkan diri mampir di massage center. Berbagai macam massage, dari foot massage, sampe full body massage, disediakan di sini. Harga bervariasi dari 60 ribu - 180 ribu. Gw pun mencoba Lomboknese Massage atau pijat khas Lombok dengan aroma terapi untuk rileksasi.

    Berbelanja

    Selain restoran yang cukup banyak, di sini juga terdapat banyak toko-toko kecil yang menyediakan baju-celana pantai serta perlengkapan menyelam. Lagi-lagi, harganya tergantung dari kemampuan negosiasi kita.

    Menikmati Keindahan Pantai

    Bahasa ngasalnya: bengong-bengong di pantai. Bisa ngeliatin sunrise, sunset, bulan purnama, ngeliatin orang lalu lalang, ngeliatin kapal lalu lalang, ngeliatin orang main parasailing yang bikin iri, baca buku, main ayunan, foto-foto, jungkir balik, atau ngapain ajalah, yang penting keliatan normal kalo dilakuin di pantai.


    Puas menikmati keindahan Gili, gw pun melanjutkan perjalanan menjelajahi Lombok. Ikuti kisahnya di sini :)