"Kasihilah musuhmu dan doakan mereka yang membencimu"
(diulang dan ditulis tebal, biar lebih meresap.)
Dalam agama gw juga diajarkan seperti itu. Saat kita berdoa, kita membayangkan orang yang kita benci dan yang membenci kita, berdoa bersama-sama dengan kita. Kemudian kita mendoakan supaya mereka senantiasa diberkati.
Kalo yang didoain keluarga sendiri, temen-temen, atau orang-orang yang kita sayang...
wajar,
biasa,
mudah,
ga perlu disuruh.
Tapi kalo kita harus doain orang-orang yang membenci kita, apalagi orang-orang yang kita benci...
susah,
berat,
ga rela.
ga rela.
"Masa gw harus doain musuh gw? Doain orang-orang yang benci gw? Ga relaaaaa.. Enak di mereka, rugi di gw, donk!" kira-kira gitu reaksi pertama gw (dalem hati, pastinya), setelah dengerin ceramah salah seorang petinggi agama di vihara.
Mereka yang membenci gw itu, bahkan rela mati just to see me fall, see me fail (beneran, ini ga lebay). Gw sadar, gw juga manusia yang ga luput dari kesalahan. Mungkin gw ga sengaja menyakiti mereka. Mungkin, karena miskomunikasi, mereka salah nangkep maksud gw. Atau mungkin gw memang pernah menyakiti mereka, dan mereka masih belom bisa memaafkan gw.
Ada saat-saat di mana gw capek ngadepin mereka sendirian, dan gw masih punya hati dan iman untuk tetap 'sehat' dan ga ikut menjadi 'gila'. Dan di saat gw kehilangan kekuatan, kehilangan niat untuk melawan, apalagi melawan sesuatu yang ga bisa gw kontrol, gw pun berpasrah, mencoba cara ini.
Ada saat-saat di mana gw capek ngadepin mereka sendirian, dan gw masih punya hati dan iman untuk tetap 'sehat' dan ga ikut menjadi 'gila'. Dan di saat gw kehilangan kekuatan, kehilangan niat untuk melawan, apalagi melawan sesuatu yang ga bisa gw kontrol, gw pun berpasrah, mencoba cara ini.
Doakan mereka yang kamu benci, dan mereka yang membencimu.
Supaya mereka dilapangkan hatinya.
Supaya mereka bisa belajar memaafkan.
Supaya mereka bisa belajar memaafkan.
Supaya mereka dilebarkan jalannya.
Supaya mereka diberi kebijaksanaan.
Supaya mereka diberi kedamaian.
Yang lebih penting, supaya mereka ada kerjaan laen selain mengganggu hidup gw *kidding*.
And like a miracle, it works.
Gw jadi lebih tenang, lebih bisa melepaskan dan fokus ke diri gw, lebih bisa memaafkan.
Gw ngerasa lebih damai, karena gw ngerasa kaya ga punya musuh.
Mereka yang dulunya membenci gw, entah mengapa, perlahan-lahan lebih tenang, lebih berlapang dada.
Malah sebagian ada yang jadi temen baek dan ngebantu gw :D
Cara ini bukan cuma menyelesaikan masalah, tapi juga memperbaiki relasi gw dengan musuh, teman, dan Yang Kuasa. Be a better me :D
Kalo ga percaya, silakan mencoba.
"Hatred does not cease by hatred, but only by love; this is the eternal rule." - Buddha -