|
Gw inget waktu gw kecil... jatuh dari sepeda berpuluh-puluh kali, luka dan berdarah-darah di mana-mana, tapi gw ga pernah kapok naik sepeda lagi.
Belajar main badminton atau main pingpong pun begitu. Walau kayanya gw lebih banyak ngambil kok atau ambil bola pingpong daripada mainnya, tapi tetep semangat main.
Pernah suatu kali, pas lagi hujan deres, ngerengek-ngerengek sama nyokap minta diijinin maen ujan-ujanan. Akhirnya dikasih ijin maen ujan-ujanan, asal pake jas ujan :D
Setiap ada yang nanya 'Kamu kalo udah gede mau jadi apa?' Gw selalu jawabnya macem-macem. Dari mau jadi ilmuwan, dokter hewan, arsitek, insinyur pertanian, ahli komputer, sampe mau jadi orang yang menciptakan teleport machine. Gw begitu berani bermimpi. Gw ga peduli pendapat orang, ga peduli diketawain orang lain.
Gw selalu ingin tahu dan terkadang langsung bertanya dengan polosnya tanpa ragu-ragu dan takut. Bahkan pertanyaan-pertanyaan bodoh sekalipun kaya: 'Emang headphone sama handphone beda, ya?'
Gw ekspresif. Marah saat kesal, menangis saat sedih, tertawa saat senang... Bahkan bisa tertawa pada humor paling jayus sekalipun.
Gw yakin, anak kecil umumnya pun seperti gw saat kecil dulu. Anak kecil mencintai orang dengan tulus. Mereka ga perlu segudang alasan buat mencintai orang. Cukup karena pipinya chubby, orangnya caring, atau karena dia keliatan keren pas pake baju tidur. As simple as that, tanpa mempedulikan penampilan fisik dari ujung rambut sampe ujung kaki, harta, agama, pekerjaan, ataupun ras.
Sekarang coba kalo dibandingin sama gw yang sekarang...
Sekali dua kali gagal, gw udah males dan nyerah. Ujung-ujungnya mikir, "Ah, mungkin gw emang ga bakat di bidang ini" atau "Ah, kali ini kayanya bukan rejeki gw".
Gw jadi takut jatuh, jatuh dalam arti yang sebenernya. Dan kadang kala, ini bikin gw takut mencoba hal-hal ekstrim.
Terkadang, gw masih menikmati hujan. Masih suka jalan di tengah hujan deras. Masih suka memandang ke langit saat hujan, membiarkan tetesan air mengenai kacamata. There's a saying says that I love walking in the rain cause no one knows I'm crying. Hmm.. tapi gw ga pernah nangis di tengah hujan kok. Walaupun begitu, gw tetap lebih seneng kalo pas ujan... gw berada di dalam rumah :D.
Kalo ada yang nanya, ntar mau kerja apa, di mana, dan jadi apa. Gw selalu berpikir agak lama, baru kemudian memberikan satu atau dua jawaban. Gw berani bermimpi, tapi memang udah ga seberani dulu. Otak gw sepertinya mulai memberi batasan-batasan mana yang bisa gw lakuin, mana yang tidak. Tapi sampai detik ini, meski bukan gw yang nantinya ciptain, gw masih percaya bahwa teleport machine itu bukan hal yang mustahil. Uuuhhh, oke, silakan tertawa...
Walau rasa ingin tahu gw masih besar, gw jadi takut bertanya. Gw takut pertanyaan gw terlalu konyol, takut dibilang bego, takut dimarahin karena sok mencampuri urusan orang, takut diketawain, takut mendapatkan jawaban yang sarkastik, dan takut akan hal-hal yang ga pasti lainnya.
Gw masih ekspresif, tapi hanya pada situasi tertentu dan orang-orang tertentu yang bisa bikin gw ngerasa nyaman. I can't fake a smile. Maka dari itu, gw bisa bener-bener ga berekspresi saat gw ngerasa ga nyaman.
Dan untungnya... gw masih mencintai orang dengan tulus, tapi tentunya, pake logika. Dalam hal ini, memang sudah sepatutnya untuk menilai dengan cara yang lebih dewasa. Apa dia bisa mengimbangi pemikiran gw? Apa dia memiliki kualitas yang dibutuhin buat menjadi pasangan hidup gw? Dan yang terpenting, dari diri gw sendiri, apa gw cinta sama dia? Coz I can't fake what I don't feel.
Beberapa temen gw bilang gw polos, gw childish.. Tapi menurut gw, itu bukanlah sesuatu yang buruk. Anak kecil itu memang lebih polos, tapi mereka lebih tulus, kreatif, imajinatif, lebih tau cara have fun, ekspresif, berani, lebih peduli terhadap apa yang terjadi di sekitar mereka dibanding orang-orang dewasa pada umumnya. So, ga ada salahnya membiarkan 'spirit' anak tetap melekat pada diri kita :D
We don't stop playing because we grow old; we grow old because we stop playing (George Bernard Shaw)
~ The great man is he who does not lose his child's-heart (Mencius).
~ When I grow up I want to be a little boy (Joseph Heller).
~ Every child is an artist. The problem is how to remain an artist once he grows up (Pablo Picasso).
~ The reluctance to put away childish things may be a requirement of genius (Rebecca Pepper Sinkler).
~ Children have neither past nor future; they enjoy the present, which very few of us do (Jean de la Bruyere).