Redang Island, Kuala Terengganu, Malaysia |
Nature never fails to amaze me. Getaway ke pantai itu, salah satu favorite gw. Dari bersantai-santai di bawah sinar matahari sore, berfoto-foto dengan pose super kreatif, main voli pantai, main pasir, lari-lari di pasir, kayak, bahkan snorkel ataupun dive, gw enjoy.
Kayak |
Run, girl, run! |
Redang... terletak di perairan Laut China Selatan, salah satu dari sembilan pulau yang membentuk taman laut Terengganu, 45 menit naek kapal dari Kuala Terengganu. Walau untuk akses ke sini sedikit ribet karena ga ada direct flight, pantai ini bener-bener AMAZING. Bener-bener worth buat dikunjungin. Kenapa gw bilang gitu?
- Airnya jernih. Banget! Banget!
- Pasirnya bersih. Banget!
- Sekeliling pantai juga bersih, nyaris ga ada sampah.
- Harga masih terjangkau, walau termasuk sedikit mahal (khususnya akomodasi).
- Nyemplung ke air, jalan 5 meteeerr aja, udah langsung bisa snorkel liat ikan warna-warni.
- Ah, pokoknya, it's just simply AMAZING.
Cuma satu yang disayangkan, banyak dead coral di tepi pantainya.
----------
Kalo nyari aktivitas-aktivitas extreme kaya jet ski, surfing, flying fish, para sailing, jangan harap bisa ketemu di Redang. Ibarat musik, Redang ini genre nya Jazz Pop. Slow, bikin ngantuk relax.
Beberapa temen gw ada yang nanyain, Bali vs. Redang bagusan mana? Jawaban gw, mereka beda genre. Pantai Kuta, surfers' heaven; Tanjung Benoa, water sports center. Pantai-pantai di Bali rata-rata berombak besar dan cocok untuk extreme sport. Jadi wajar aja kalo airnya ga jernih. Tapi kalo soal pemeliharaan, Bali masih kalah jauh.
Desember tahun lalu, gw liburan ke Bali. Sedikit kecewa melihat pantainya. sampah di mana-mana. Tukang jualan juga di mana-mana, bahkan tukang jualannya terkadang maksa-maksa orang beli, sampe kita jalan ke mana-mana pun, mereka ikutin.
Di Redang, gw bahkan ga lihat satu orang pun yang jualan di pantai. Cuma ada satu tempat kaya warung yang sedikit lebih elite, kira-kira 10 meter dari pantai, ngejual barang-barang dari snack, minuman, sabun, shampoo, souvenir, sampe goggle. Harganya memang lebih mahal sedikit dari harga normal, tapi masih makes sense dan terjangkau, kok. Kalo mau cari souvenir yang lebih beraneka ragam, belinya di Terengganu, sebelum nyebrang ke pulau Redang atau pas pulang arah balik ke bandara.
Di sini peraturannya juga lebih strict. Semua barang laut ga boleh diambil. Termasuk pasir. Hah?? Pasir? Iya, pasir di pantai itu! Kalo sampe ketahuan ngambil barang-barang laut, walaupun hanya sekedar pasir, didenda RM 20 ribu (sekitar 62 juta rupiah) per barang, atau 2 tahun penjara.
Balik lagi ke topik liburan gw, gw ikut paket liburan yang udah termasuk 3 sesi snorkeling. Satu jam setiap sesi. Sesi pertama, deep sea snorkeling di Pasir Akar. Maksudnya deep sea snorkeling, berarti kita turun dari kapal di tengah laut dan lebih banyak ngeliat coral dibanding ikan. Tips buat yang mau deep sea snorkeling, kalo bisa pake sepatu buat snorkeling, biar kalo nginjek karang ga sakit dan luka-luka. Cuma ya, sebisa mungkin, jangan sampe deh kita nginjek karang. Butuh waktu puluhan tahun lho buat mereka nambah beberapa centimeter :D.
Marine Park |
Keesokan paginya, sesi kedua, snorkeling di Marine Park. Di sini, kita diturunin di pantai. Jadi bagi yang ga mau ikut snorkel, bisa duduk-duduk di pinggir pantai sambil makan snack. Marine Park, ikannya jauh lebih beraneka ragam. Buat gw, snorkeling kali ini jauh lebih menarik dibanding sesi kemarin. Banyak yang bawa roti sendiri buat ngasih makan ikan. Cuma kadang-kadang, para ikan suka ngasal dan gigit yang lain-lain selain roti. Berkali-kali jari dan pundak gw digigitin ikan yang ga bisa bedain mana roti sama mana daging manusia.
Sorenya, seharusnya sesi snorkeling yang ketiga, yang juga deep sea snorkeling, hanya tempatnya saja berbeda. Snorkeling sesi ketiga ini gw ga ikut, diganti dengan sesuatu yang jauh lebih menarik. Yup, diving!
Di Redang, untuk kedua kalinya gw diving. Again, no license needed, karena memang untuk beginner. Jauh lebih dalam dari yang sebelumnya gw dive di Bali, mungkin ini sekitar 8 meter. Kali ini, kondisi gw lebih fit. Scenery pun lebih bagus karena airnya yang jauuuhhh lebih jernih. Berbekal instruksi yang sama, 30 menit menikmati pemandangan bawah laut tetap bikin gw takjub. Crystal clear water, colorful fish, live, amazing. Luka-luka kegores karang pun ga kerasa. Ke Redang kalo belom diving, rasanya belom komplit!!
Yes, second time diving :D |
Can you spot Nemo? |
Selain foto-foto, gw juga punya video biar para pembaca bisa ikut menikmati keindahan alam bawah laut Redang. Di akhir-akhir, ada belut laut dan hewan yang mirip buaya kecil (gw ga tau namanya) yang menambah keanekaragaman laut Redang. Enjoy!
Snorkeling sama diving enakan mana? Tergantung diliat dari segi apa dulu. Diving, jelas lebih mahal, lebih ribet karena harus pake ini itu. Belom lagi harus bawa-bawa tabung oksigen 15kg. Tapi, kalo kondisi gw fit, gw prefer diving. Lebih puas! Ibaratnya, udah terlanjur basah, ya, nyemplung sekalian. Hehehehe... Dan, entah kenapa, snorkeling kelamaan terapung-apung kena ombak, di bawah terik sinar matahrai, bikin gw pusing. Duh!
Anyway, buat semuanya, gw tau ini sedikit kecepetan. Selamat hari lebaran, mohon maaf lahir batin bagi yang merayakan. Dan selamat berlibur bagi yang liburan!
"In every walk with nature one receives far more than he seeks." (John Muir)