Monday, July 11, 2016

Jalan-Jalan Terus: Tokyo (Part 1)

Udah dari dulu pengeeeenn banget jalan-jalan ke Jepang, akhirnya kesampaian juga. Walaupun jadwal padat (biasalah, terlalu banyak yang mau dikunjungi, tapi waktunya terbatas), namun gw bener-bener puas banget!! JAPAN IS AMAZING!!

Oke, cukup teriak-teriaknya, berikut gw share daftar perjalanan gw:

Hari Pertama: Haneda Airport

Nyampe Tokyo udah jam 11 malem, jadi kita ga kemana-mana dan beristirahat di airport. Berhubung gw tipe orang yang bisa tidur di mana aja, gw memilih tidur di kursi bandara. Koper gw taro di bawah kursi dan tas yang berisi barang-barang berharga gw peluk seperti guling. Gw sendiri tidur terlentang menempati 3 kursi sekaligus. 

Ga perlu khawatir barang hilang atau dimarahin orang karena ngembat 3 kursi sekaligus. Banyak kok, yang begitu. So, santai saja.

Tips tidur di bandara Tokyo:
  • Bawa kasur sendiri biar nyaman.
  • Bawa jaket, kaos kaki, atau selimut. Apalagi kalo ke sana pas musim dingin. Gw sempat kebangun jam 4 pagi karena kaki gw kedinginan, padahal gw udah pake kaos kaki.
  • Bawa penutup mata, apalagi kalo kamu tipe orang yang ga bisa tidur kalo ga gelap. Lampu bandara bakalan nyala terus 24 jam.
  • Bawa penutup telinga. Kecuali kamu bisa tidur kaya mayat yang denger suara trolley lewat dan tetep ga bangun.

Hari Kedua: Sensoji Temple, Odaiba, Tokyo Skytree

Sebelum meninggalkan bandara, gw sarankan beli Tokyo Metro Pass atau JR Pass, tergantung lokasi yang kamu tuju banyak pake Metro Train atau JR Train. Gw sendiri beli 72 hours (3 day) Metro Pass seharga ¥1.500. Berbekal Metro Pass, gw pun resmi memulai petualangan gw di Tokyo

Objek wisata pertama yang gw kunjungi adalah Sensoji Temple di Asakusa. Sensoji Temple bisa diakses dengan 5 menit berjalan kaki dari Asakusa station. Buat yang ke sini, jangan lupa nyobain ramalan, percaya atau ga, terserah. Gw sih cuma for fun. Caranya:
  • Masukin ¥100 ke dalam kotak
  • Ambil tabung yang berisi papan-papan kayu.
  • Yang percaya, boleh berdoa dulu meminta jawaban atau meminta petunjuk.
  • Kocok-kocok, dan balik tabungnya sampe keluar salah satu papan.
  • Lihat nomer yang tercantum di papan tersebut. Ambil hasil ramalan di dalam laci dengan nomer yang sama seperti nomer pada papan. Jangan khawatir, ada terjemahan bahasa Inggrisnya kok.
  • Apapun hasilnya, jangan terlalu dianggap serius. It's just for fun. Your future is whatever you make it
Sensoji Temple

Ga sampe 1 jam di Sensoji Temple, gw berjalan kaki menuju pangkalan cruise di Asakusa, dan membeli tiket cruise ke Odaiba.

---

Odaiba merupakan pulau buatan, yang dibangun sebagai benteng pertahanan pada jaman kekuasaan Edo. Sekarang, Odaiba menjadi tujuan wisata yang terkenal di Tokyo. Objek wisatanya meliputi:
  • Palette Town: Terdapat Tokyo Leisure Land (arena bermain video games, bowling, dan karaoke), Venus Fort (mall yang di desain dengan tema kota Venesia), Zepp Tokyo (klub malam).
  • Rainbow Bridge, jembatan yang menghubungkan Odaiba dan Tokyo.
  • Aqua City shopping center.
  • Diver City shopping center, yang di depannya ada patung Gundam setinggi 18 meter.
  • Replika Patung Liberty di depan Aqua City.
  • dan masih banyak lagi.
Replika Patung Liberty di depan Aqua City, Odaiba
Life size Gundam di Diver City Tokyo, Odaiba
Lima jam berada di Odaiba berasa kurang karena areanya yang besar dan banyak sekali tempat yang bisa dieksplorasi. Walaupun begitu, gw sudah merasa cukup puas.

---

Malamnya, gw berniat ke Tokyo Skytree. Namun sayang, gw batal naik ke atas karena harganya tidak manusiawi dan ramainya minta ampun. Kata petugas counter-nya, dengan tiket normal, kita bisa-bisa nunggu 1-1,5 jam untuk naik. Sebagai gantinya, gw berjalan-jalan di sekitar Tokyo Skytree untuk cari makan dan menikmati keindahan malam kota Tokyo.

Hari Ketiga: Imperial Palace, Akihabara, Shinjuku, Harajuku, Owl Cafe, Shibuya

Pukul 9 pagi, gw udah berada di depan East Garden of the Imperial Palace. Bisa dibilang, gw pengunjung pertama hari itu. Bangganyaaaaaa!! *lebay*

Supaya para pembaca yang berniat ke Imperial Palace ga kecewa, gw kasih info dulu. Yang dibuka untuk umum (kecuali hari Senin dan Jumat) hanyalah East Garden-nya. Imperial Palace-nya sendiri hanya dibuka untuk umum 2 kali setahun, yaitu pada tanggal 2 Januari (perayaan tahun baru) dan 23 Desember (ulang tahun sang Kaisar). So, jangan berharap banyak. Gw sendiri ga akan ke sini kalo bukan 2 tanggal tersebut daaann... kalo ga ada sakura.

East Garden of the Imperial Palace
East Garden of the Imperial Palace
---

Setelah 2 jam di Imperial Palace, gw mengunjungi Akihabara. Akihabara, yang katanya surganya para otaku, ini terkenal akan barang-barang elektronik, video games, anime, manga, AKB48, dan maid cafe nya. Nah, poin terakhir itulah yang merupakan tujuan utama gw ke sini, gw mau makan siang di maid cafe.

Maid cafe adalah cafe yang para pelayannya berdandan ala pelayan seksi Jepang. Menu andalannya biasanya omelet rice, di mana mereka akan menggambar sesuatu (bisa request) di atas omelet, dengan saos tomat. Sekali makan sekitar ¥1.500 untuk paket makan dan minum saja, dan bisa mencapai ¥6.000 untuk paket makan, minum, foto, video, dan atraksi. Berhubung gw ga pesen paket, gw ga boleh foto atau video-in pelayannya, jadi gw cuma foto makanan gw aja. Untungnya, saat gw di sana, ada 2 orang yang memesan paket atraksi, jadilah gw bisa nonton 2 atraksi gratis!

Gw minta digambarin muka plus nama gw sendiri *narsis abis*! Dan beginilah jadinyaaa... "Stef pake kostum maid", katanya :D
Mr Hamburger request gambar Pikachu!

---

Dengan kondisi kekenyangan, gw pun melanjutkan perjalanan ke Shinjuku yang letaknya ga jauh dari Akihabara. Rencana awalnya mau ke Shinjuku Gyoen, sebuah taman yang luas yang katanya tempat yang bagus untuk melihat sakura. Namun, berhubung gw tadi pagi gw udah ke Imperial Palace dan kuota mood gw melihat taman, udah abis untuk hari ini, jadilah gw cuma jalan-jalan di sekitar Government Building sambil ngobrol-ngobrol sama temen gw yang tinggal di sekitar sini.

---

Pukul setengah empat sore, gw pun pamit dan melanjutkan perjalanan ke Harajuku. Pas pamitan, temen gw ini bilang:
"Stef, gw yakin deh, walaupun gw tau lu ga suka belanja, tapi kalo lu ke Takeshita Street (Harajuku), lu pasti bakalan beli sesuatu. Apalagi ada Daiso. Daiso-nya besar, ga cuma satu tingkat. Dua jam di sana itu ga cukup."
Gw akuin, dia ada benernya juga. Gw beli sesuatu di Takeshita Street: sebungkus kentang keju dan sebotol minuman. Sekarang kalian tahu betapa rakusnya gw. HAHAHAHA. Soal Daiso yang besar, menurut gw Daiso di Kuala Lumpur dan di Singapore ada yang lebih besar. Berhubung gw bukan fan-nya Daiso (dan bukan penggemar shopping juga), gw ga inget tepatnya Daiso yang mana. Yang gw inget, tiga puluh menit kemudian, gw udah jalan nyampe ujung dan ga tau mau ke mana lagi.

Takeshita Street, Harajuku
Untungnya, gw udah booking Owl Cafe yang letaknya deket situ, tinggal jalan kaki aja sampe ke ujung Takeshita Street. Memang, jauh-jauh hari sebelumnya, Mr Hamburger sudah merengek-rengek bilang Owl Cafe harus ada dalam itinerary. Ta da, here we are, ¥1.500 per orang untuk satu jam (harga sudah termasuk 1 minuman kaleng. Hahaha).
Owl Cafe, Harajuku
---

Malemnya, mumpung masih ada sedikit waktu luang, gw menyempatkan diri ke Shibuya, khusus untuk melihat patung Hachiko di depan Shibuya station.
Hachiko statue
Suasana malam di Shibuya

Hari Keempat: Doraemon Museum, J-World, Namja Town, One Piece Theme Park

Hari keempat ini merupakan hari yang penuh dengan manga dan anime. Gw pencinta Doraemon dan Naruto, sedangkan si Mr Hamburger, hmm, dia kayanya pencinta semuanya, terutama One Piece.

Tiket masuk ke Doraemon museum harus buy in advance di Lawson (sejenis mini mart di Jepang). Mereka TIDAK menjual tiket masuk di museum. Harga tiket dewasa ¥1.000 / orang. Sedangkan untuk One Piece, tiket bisa dibeli langsung dari counter, hanya saja harganya ¥200 lebih mahal dibanding beli online atau beli di 7 eleven¥3.000.
Harga tiket masuk One Piece Theme Park (Tokyo One Piece Tower, 2016)

Pagi ini, berbekal tiket Doraemon museum jam 10, gw keluar rumah lebih pagi dari biasanya, dikarenakan letak museum yang cukup jauh dari tempat gw menginap. Doraemon museum terletak di Kawasaki city, yang bisa diakses melalui beberapa rute berikut:
  • Noborito station (Odakyu line atau JR Nanbu line), dilanjutkan dengan bus Doraemon (walau disediakan oleh pihak museum, tapi tetap saja bus ini tidak gratis).
  • Mukougaoka Yuen station (Odakyu line) dilanjutkan dengan berjalan kaki 16 menit, atau naik bus umum.
  • Shuku-Gawara station (JR Nanbu line), dilanjutkan dengan 15 menit berjalan kaki (yang ini gw ga tau apa ada bus umum yang menuju Doraemon museum).
Foto bersama Doraemon dan Nobita naek Nessie
Doraemon lagi asik baca komik Doraemon
Puas bacain komik dan nonton film di Doraemon museum, gw melanjutkan perjalanan ke J-World dan Namja Town. Keduanya terletak dalam satu gedung: Sunshine City, Ikebukuro.

---

J-World merupakan indoor theme park yang dibangun oleh Namco dan baru dibuka untuk umum pada Juli 2013. Di dalam gedung yang terletak di lantai 3F ini, banyak permainan-permainan yang bertemakan manga yang populer seperti Dragonball, One Piece, dan Naruto.




J-Town

---

Satu lantai di bawah J-World, yaitu lantai 2F, ada Namja Town. Buat penggemar makanan-makanan aneh, silakan mengunjungi Namja Town, yang juga dibangun oleh Namco. Saran gw, untuk Namja Town, cukup beli tiket masuk aja, ga perlu beli tiket main karena tempat ini lebih cocok jadi tempat makan dibanding tempat main. Kata review orang-orang, ada berbagai macam gyoza dan es krim yang aneh. Gw sendiri ga terlalu tertarik sama tempat ini karena menurut gw makanannya overprice, semua mainannya bahasa Jepang, tempatnya kecil, dan sedikit creepy. Hiiihh!

Aneka kue di Namja Town
Aneka makanan di Namja Town
Aneka makanan di Namja Town

Di lantai yang sama, juga ada Pokemon Center Mega Tokyo. YAY! Gw seneng banget sama tempat ini, bahkan gw lebih suka di sini dibanding di Namja Town. Yap, gw fan berat Pokemon dan Digimon. Ga perlu diperdebatkan mana yang lebih bagus. Gw suka dua-duanya!
Foto bareng Charmander di Pokemon Center, Sunshine City lantai 2F, Ikebukuro
Setelah puas nangkepin Pokemon, gw berjalan-jalan di sekitar Ikebukuro. Ternyata, selain dikenal sebagai surganya alat elektronik, Ikebukuro juga dikenal sebagai surganya para otaku, khususnya bagi wanita. Kalo Akihabara terkenal dengan maid cafe, Ikebukuro terkenal dengan butler cafe-nya. Di Ikebukuro juga terdapat banyak pusat anime / manga center lainnya, toko-toko yang menjual alat-alat cosplay (Animate, Mandarake), dan lainnya.

---

Seperti yang gw bilang di beberapa paragraf sebelumnya, Mr Hamburger adalah penggemar berat One Piece. Ga heran kalo malamnya sebagai last destination of the day, gw ke One Piece Theme Park, yang letaknya di Tokyo Tower. Tempat ini bisa diakses melalui beberapa rute berikut:

Begitu memasuki One Piece Theme Park, gw disambut dengan ada komik yang interaktif dan beberapa patung karakter One Piece berukuran seperti aslinya. Di lantai atas, terdapat teater dan beberapa zona permainan seperti Zoro's Soul of Edge, Nami's Casino House, Robin's Finding Ponegliff, Brook's Horror House, Usopp's Road to Sogeking, dan sebagainya. Pas gw di sana, mereka lagi merayakan anniversary One Piece Theme Park, jadilah mereka bagi-bagi hadiah untuk yang bisa memenangkan permainan tertentu.








Dua hari berikutnya gw masih berkutat di Tokyo, bermain-main di Tokyo Disneyland dan Tokyo DisneySea, yang gw post di post berikutnya. Kalo digabungin semuanya, post ini nya bakalan kepanjangan dan bikin yang baca ketiduran. Buat pembaca yang tertarik membaca detailnya, bisa langsung menuju ke SINI.

3 comments:

  1. Replies
    1. Aduh Chen Wang, kenapa kamu ngiler di sini... Tuh, blognya jadi kotor, kan?

      *Bersihin iler*

      =P =P

      Delete
    2. Maaf, saya khilaf :)) hahaha

      Delete