Monday, August 22, 2016

Bertanya Pada Diri Sendiri (Part 9)

The Book of Questions (Gregory Stock, Ph.D.)

Kelanjutan dari Bertanya Pada Diri Sendiri (Part 8). Pertanyaan-pertanyaan di bawah bersumber dari 'The Book of Questions', karangan Gregory Stock, Ph.D.


Bagaimana kamu berpakaian jika kamu ingin terlihat seksi?
Birthday suit! Hahahahaha.

Demi uang senilai USD 2.000 (26 juta rupiah), maukah kamu berdiri di restoran pas lagi ramai-ramainya, dan berteriak memaki-maki salah seorang pelayan karena pelayanannya kurang sempurna. Kamu harus melakukannya selama kurang lebih 1 menit? Juga coba bayangkan betapa bahagianya pelayan tersebut jika kamu membagi uang yang kamu dapatkan dengan dia.
Waduh, ga deh kayanya. Ini bukan masalah uang, tapi masalah harga diri. Gw ga yakin pelayan tersebut mau dibayar USD 1.000 setelah dimaki-maki di hadapan orang banyak begitu. Kalo gw jadi pelayannya sih, gw ga mau, kurang worth it.

Bila eksekusi mati ditayangkan di televisi, maukah kamu menontonnya?
Ga tertarik sih. Tapi ga ada masalah juga kalo nonton.

Kalo seseorang menawarkan sejumlah uang yang besar untuk informasi sebuah produk di perusahaanmu, akankah kamu menerimanya? Tenang, ga ada yang tahu kok. Gimana kalo ijin sakit padahal kamu ga sakit? Atau gimana kalo karena kesalahan sistem komputer, kamu mendapatkan gaji yang jauh lebih besar dari yang seharusnya? Apakah kamu mengalami masalah moral yang sama kalo bukan karena kesalahanmu?
Terima donk. Toh perusahaan gw ga punya produk, adanya servis. Lumayan kan, gw untung, perusahaan juga ga dirugikan.
Gw ga pernah memalsukan ijin sakit. Wong sakit aja kadang gw masih masuk kantor. Bukan, bukan buat kerja, tapi buat menyebarkan virus. Muahahahaha! *evil laugh*
Pernah sih, mengalami kejadian serupa. Bukan gaji, tapi sisa annual leave yang dikonversi ke gaji. Gw cerita ke manager gw, eeehh dia malah bilang, kalo itu kesalahan dari HR department ya biarin aja, rejeki ga boleh ditolak. HAHAHAHA. 

Apakah kamu orang yang terorganisir? Seberapa sering kamu harus mencari-cari kunci rumah?
Delapan puluh persen organized. Tiap keluar masuk, gw ga perlu nyari-nyari kunci karena kunci gw selalu berada di tempat yang sama.

Kalo kamu bisa meningkatkan IQ mu sebanyak 40 poin, dengan syarat kamu akan memiliki bekas luka yang panjang dari mulut sampai ke mata (tentunya ga elok dilihat), maukah kamu melakukannya?
GILAAA, kalo gitu IQ gw bisa jauh di atas Stephen Hawking dan Albert Einstein!!! Tapi enggak lah, gw udah cukup puas dengan IQ dan penampilan gw yang sekarang.

Apakah kamu bersedia melakukan sesuatu yang sangat tidak memuaskan (misalnya: membersihkan toilet) selama lima tahun jika kamu yakin bahwa pengalaman setelah itu akan membawa kamu merasa lebih 'penuh' sepanjang sisa hidupmu?
Nope. Hidup itu singkat, gw ga mau membuang lima tahun untuk melakukan sesuatu yang sangat tidak gw sukai.

Menurutmu, topik apa yang terlalu sensitif untuk diceritakan pada orang lain?
Politik dan agama, apalagi kalo di Indonesia. Salah-salah malah berantem.

Berapa kali dalam sehari kamu bercermin?
Beberapa kali: pagi abis mandi, pas di lift mau ke kantor / mau pulang rumah, di kamar mandi kantor kalo pas cuci tangan, sama malem pas sikat gigi.

Pas lagi jalan di jalanan yang kosong, kamu menemukan sebuah dompet. Isinya uang tunai USD 5.000 (65 juta rupiah) tetapi tidak ada data pemiliknya. Apa yang akan kamu lakukan? Apakah keputusanmu akan berubah jika di dalamnya ada nama, alamat, dan foto pemiliknya yang ternyata pemuda yang terlihat kaya raya? Bagaimana jika pemiliknya nenek-nenek tua yang terlihat tidak mampu?
Kalo gw lagi di Indonesia, gw biarin aja tergeletak di jalan. Bisa jadi dompet itu merupakan jebakan yang kalo gw ambil, mungkin membahayakan gw, apalagi di jalan yang sepi begitu. 
Kalo gw lagi di Singapura, ada atau ga ada data pemilik, gw bakalan telepon kantor polisi dan lapor kalo gw nemuin dompet. Biar dari situ polisi aja yang ngurus, sukur-sukur bisa balik lagi ke pemiliknya.
Kalo gw lagi di negara lain, gw cuekin karena gw ga mau cari masalah.

Jika kamu harus memilih salah satu, manakah yang akan kamu pilih: Menjadi buta atau menjadi tuli?
Uuuhh... Pilihan yang sulit. Mendingan tuli kayanya.

Setelah menikah, apakah kamu bisa hidup bahagia bila segala kunci pernikahan yang langgeng terpenuhi, kecuali satu: sangat minimnya hubungan seks? Menurutmu, apakah seks dan cinta itu berkaitan? Bisakah kamu mendapatkan kepuasan seksual dari orang lain selain pasanganmu? Ketika kamu mendengar kata seks, apakah yang kamu pikirkan: sentuhan, belaian, pelukan, ciuman, atau hanya berhubungan badan semata?
Enggak yakin. Berhubung sekarang gw masih muda, kayanya sih gw bakalan kurang bahagia. Lain ceritanya kalo gw udah tua dan kerja hormon sudah menurun.
Ga tau juga. Seharusnya ada kaitannya, tapi seringnya kenyataannya tidak demikian. Kalo seks dan cinta berkaitan, kupu-kupu malam dan kasus pemerkosaan ga akan ada.
Mungkin bisa, cuma gw terlalu takut untuk mencobanya aja.
Well, seks meliputi semuanya. Ga perlu dijelaskan terlalu detail, nanti blog gw disangka blog porno. Hahahaha.  

Kapankah kamu terakhir mencuri sesuatu? Kenapa setelah itu kamu belum mencuri lagi?
Ga begitu inget, kayanya waktu SD. Bukan belum, tapi enggak. Kenapa? Sekarang gw udah ngerti karma, what goes around comes around. Jangan merugikan orang lain kalo tidak mau dirugikan.

Berapa banyak sahabatmu yang sudah mengenalmu lebih dari 10 tahun? Dari sahabat yang sekarang, yang mana yang kamu rasa bisa bertahan sampai 10 tahun ke depan?
Kalo teman lumayan banyak. Tapi kalo sahabat cuma 6-8 orang. Entahlah gw ga tau, friends come and go, and that's normal. I am not so attached to anyone.

Jika kamu bisa mengubah masa lalu kamu menjadi apa yang kamu sukai, akankah kamu melakukannya?
Gw berpikir cukup lama untuk menjawab ini, mengingat masa lalu gw ga pernah seindah dongeng-dongeng sebelum tidur. Mungkin jika saat ini gw masih TK sampai SMA, gw pasti akan jawab iya tanpa berpikir dua kali. There were too much to handlethose sleepless nights, those nightmares. 
Namun sekarang, walau gw sadar hidup tidak selalu indah, gw sudah membuat kisah indah versi gw sendiri. Memori yang tidak mengenakkan itulah yang membuat gw menjadi gw yang sekarang, yang membuat gw berada di sini. Gw yakin, kalo gw mengubah salah satu dari memori tersebut, gw ga akan seperti ini, gw ga akan di sini sekarang. Things might be better or worse. Tapi yang terpenting, right now I am happy, I am proud to be myself.
So, NO, gw ga mau mengubah apapun.

Sebelum menelepon, apakah kamu menyusun kalimat dan memikirkan apa yang akan kamu katakan?
Iya. Jangankan telepon, sebelum ngomong sama orang aja kadang gw mikirin kata-katanya dulu.

Umur berapakah kamu pertama kali berhubungan seks?
Enggak tau. Gw belum sesakti itu untuk bisa memprediksi masa yang akan datang.

Kamu bersama 100 orang yang kamu pimpin, sedang berada dalam bahaya. Kamu mempunyai 2 pilihan: Pilihan pertama hanya akan menyelamatkan 90 orang, sedangkan pilihan kedua bisa menyelamatkan semuanya, akan tetapi probabilitasnya hanya 50%. Jika gagal, semua akan mati. Pilihan mana yang akan kamu pilih?
Bagaimana jika kamu harus memilih 10 orang yang akan meninggal? Maukah kamu melempar tanggung jawab kepada orang lain? Perlu diingat, orang tersebut bisa saja memilihmu menjadi salah satu yang harus mati.
Pilihan pertama, dan gw akan membiarkan orang lain membuat keputusan. Memilih 10 orang untuk mati itu beban moral buat gw. Bisa-bisa beberapa dari 90 orang yang hidup diam-diam menyimpan dendam karena teman / kerabatnya gw pilih untuk dikorbankan.

Jika kamu pergi menonton bioskop dan filmnya sangat jelek, apakah kamu akan keluar?
Enggak. Gw sama Mr Hamburger pernah nonton film yang jeleeekkk banget. Gw malah hampir ketiduran. Tapi kita tetep stay sampe film-nya abis sambil mengomentari dan mentertawakan setiap adegan. Orang di sebelah kita, yang kayanya juga bosen abis, jadi ikut-ikutan ketawa.

Demi USD 1 juta (13,18 milyar rupiah), apakah kamu tidak keberatan untuk tidak bertemu ataupun berbicara kepada sahabat dekatmu? Jika kamu mendapatkan tawaran pekerjaan yang jauh lebih baik di kota ain yang kan membuatmu menjadi jauh dari teman-teman dekatmu, akankah kamu melakukannya?
Itulah keputusan yang gw ambil pas SMA. Jika waktu bisa terulang lagi, gw tetap akan mengambil keputusan yang sama. Tapi... kok gw belum dapet USD 1 juta, ya? Hihihi...

0 comments:

Post a Comment