Tuesday, December 29, 2015

Lika-Liku Software Engineer: Perjuangan Mencari Kerja (Plus Pertanyaan Interview)

Beberapa pembaca yang mengenal gw di dunia nyata, pasti tahu kalo gw lagi aktif-aktifnya mencari kerja pas bulan Oktober - November kemarin. Masih berkutat di dunia IT, gw nyari kerja sebagai Software Engineer, Software Analyst, IT Consultant, atau sejenisnya.

(Hoojobs, 2015)

Dalam 2 bulan, gw dapet banyak telepon dan email yang gw tolak. Dari sekian banyak lowongan pekerjaan yang datang, hanya lima yang menarik. Setelah mengirimkan aplikasi gw, kelimanya pun memanggil gw buat test dan interview. Kelima perusahaan ini mempunyai prosedur yang berbeda-beda, namun serupa, yang akan menjadi topik postingan gw kali ini. Sebut saja nama perusahannya: Alpha, Bravo, Charlie, Delta, dan Echo.

Perusahaan Alpha

Lokasi: Kuala Lumpur

Perusahaan Alpha mempunyai interview prosedur yang sangat standard. Pertama-tama, gw disuruh ngerjain test tertulis yang durasinya 2,5 jam. Jumlahnya sekitar 25 pertanyaan (tepatnya berapa gw ga inget). Untuk menjawabnya, beberapa soal hanya butuh waktu 2 menit, namun ada juga yang butuh 20 menit.

Jenis soal beraneka ragam, mulai dari software architecture, programming, database query, dan test IQ. Gw menyelesaikan semuanya yang gw bisa dalam waktu 2 jam.

Setelah test tertulis selesai, gw di-interview langsung sama IT Manager-nya.

Keseluruhan prosesnya memakan waktu 3 jam. Tidak ada yang spesial dari interview ini. Pertanyaan interview pun cukup standard dan bisa dilihat di bagian akhir postingan ini.

Perusahaan Bravo

Lokasi: Kuala Lumpur

Begitu masuk, gw disuruh mengisi formulir data diri dan langsung dibawa ke salah satu meja dengan sebuah komputer nganggur. Salah satu senior memberikan gw soal yang harus gw kerjain langsung di komputer. Dengan kata lain, gw harus bener-bener coding, lengkap dengan design interface nya, dan program gw harus bener-bener jalan.

Anehnya, mereka ga membatasi waktu untuk mengerjakan soal. Kayanya sih, seharian di sana juga ga apa-apa. Tapi berhubung gw kurang sreg sama lokasinya dan lingkungan kantornya, gw pun memutuskan buat ngerjain asal-asalan dan selesai dalam waktu 2,5 jam. Ta da!!

Yang bikin gw kaget, walau gw ngerjain asal-asalan begitu, keesokan harinya, IT Manager-nya masih telepon gw buat second interview via telepon. Mungkin, walaupun gw ga ngerjain secara Object Oriented dan MVVM, dia cukup takjub dengan kecepatan gw ngerjain soal.

Pertanyaan interview lisan mirip-mirip dengan yang di Perusahaan Alpha, dan bisa dilihat di bagian akhir postingan ini.

Perusahaan Charlie

Lokasi: Kuala Lumpur

Perusahaan Charlie adalah salah satu perusahaan Denmark yang punya cabang di Kuala Lumpur. Sebelum mendapat panggilan interview, kandidat harus berhasil melalui 2 test online:
  1. Test IKM (International Knowledge Measurement) .NET Framework 4.5.
  2. Test online yang dibuat oleh perusahaan Charlie sendiri.
Perusahaan Charlie ini cukup menarik karena working environment dan style nya yang kebarat-baratan. Manager yang mewawancarai gw pun orang Denmark asli. Saat wawancara, gw diwawancarai 2 orang sekaligus, si manager dan solution architect yang bakalan jadi supervisor gw kalo gw join.

Setelah mereka menjelaskan tentang Perusahaan Charlie, mereka meminta gw untuk menceritakan hal-hal tentang diri gw sendiri, yang tidak tertulis dalam resume gw, contohnya seperti tempat kelahiran gw, keluarga, hobi, apa yang gw lakukan ketika senggang, dan lainnya.

Sesi kedua adalah sesi technical interview secara lisan. Pertanyaannya sangat beraneka ragam, dari software methodologydatabase, software architecture, coding, sampai ke testing. Pertanyaan interview bisa dilihat di bagian akhir postingan ini.

Sebenarnya, setelah sesi kedua selesai, akan ada sesi ketiga. Sesi ketiga adalah online interview untuk personality test dengan HR manager di Denmark. Namun, karena katanya gw spesial dan super langka, setelah sesi kedua selesai, si manager nerangin benefit yang gw dapet kalo gw bergabung di perusahaan tersebut, dan langsung nawarin offer. Bahkan dia menyuruh gw mengetikkan nama dan data diri gw sendiri di offer letter. Dia ngasih gw kartu namanya, offer letter yang udah di-print, beserta brosur tentang perusahaan.

Gw sendiri sempat shock ga percaya, secara interview yang harusnya mulai jam 4, tapi malah baru mulai jam 6.30 malam gara-gara pas gw minta ijin cuti dadakan, bos perusahaan gw yang sekarang malah cerita panjang lebar meyakinkan gw untuk stay. Alhasil interview yang berlangsung 2,5 jam ini pun baru selesai pukul 9 malam, dan termasuk durasi yang cukup lama karena membahas offer letter terpanjang yang pernah gw dapet: 13 halaman!

Perusahaan Delta

Lokasi: Singapore

Gw dikenalkan ke Perusahaan Delta oleh salah seorang supplier, yang juga teman gw. Perusahaan Delta  ini ternyata salah satu client-nya, yang kebetulan sedang mencari orang yang expert di hardware programming dan aplikasi kiosk. Teman gw sang supplier ini dulu cukup kagum dengan hasil kerja gw, yang katanya beda dari yang lain. Mungkin gara-gara ini, dia juga merasa ga perlu mengetes kemampuan programming gw dengan test tertulis.

Berhubung gw di Malaysia, bos Perusahaan Delta ini setuju buat ngadain interview via Skype. Durasi interview tidak begitu lama, hanya sekitar 1 jam. Saat interview, gw sebenernya ga ngerasa kaya lagi di-interview. Gw malah ngerasa gw kaya seorang konsultan yang lagi membantu dia menjawab kesulitan-kesulitan yang dia alami sekarang, secara dia bisa dibilang pendatang baru di dunia aplikasi kiosk. Dia bahkan ga begitu bertanya soal diri gw atau skill gw, atau pengalaman kerja gw seperti perusahaan-perusahaan lain.

Sejujurnya sih, gw juga ga terlalu menjawab semua pertanyaan dia secara mendetail karena ide gw enggak gratis. Nanti kalo memang dia menerima gw bekerja di sana, baru gw akan lebih terbuka mengenai semua ide-ide gw. =D

Perusahaan Echo

Lokasi: Singapore

Gw direkomendasikan oleh salah seorang teman gw yang sama-sama sedang mencari kerja. Kita pernah bekerja dalam satu team di beberapa projek. Saat interview di Perusahaan Echo, dia menjelaskan tentang team-nya dan projek yang pernah kita bikin. Mendengar penjelasan dia, sang CTO (Chief Technology OfficerPerusahaan Echo ini bilang tertarik dengan gw, yang kebetulan memang sedang mencari kerja.

Berhubung Perusahaan Echo punya style interview yang unik, sang CTO pun mengharuskan gw datang ke Singapore buat interview.

Normalnya, interview pertama itu interview sama System Manager, kedua sama CTO (Chief Technology Officer), dan ketiga sama CIO (Chief Investment Officer). Berhubung CTO nya terlalu semangat ketemu gw, jadi gw interview sama CTO nya dulu, baru kemudian sama System Manager-nya. Kedua interview ini dilakukan di hari yang sama (biar hemat ongkos ga perlu bolak-balik KL-Singapore).

Pertanyaan yang ditanyakan oleh sang System Manager terbilang cukup simpel dan umum. Seperti pertanyaan-pertanyaan umum yang bisa dilihat di bagian akhir postingan ini.

Style interview yang unik berasal dari sang CTO, yang juga pernah bekerja di Microsoft selama kurang lebih 15 tahun. Dia sedikit banyak ikut andil dalam pembuatan Microsoft Windows 98, Windows XP, sampai ke SQL Server 2012. Maka dari itu, dia biasanya meng-interview para kandidatnya dengan 'Interview Ala Microsoft', dengan versi yang lebih gampang. Interview Ala Microsoft bisa dibaca di SINI.

Setelah lolos dua tahap interview, gw dipanggil lagi ke Singapore buat interview yang ketiga, dengan CIO (Chief Investment Officer) nya. Walaupun sekarang dia CIO, dulunya dia juga orang IT dengan IT background yang cukup kuat. Interview dengan CIO cukup singkat, hanya memakan waktu 1 jam. Dia hanya menanyakan skill dan experience gw. Kemudian menjelaskan secara detail tentang Perusahaan Echodan role dan responsibility gw nantinya.

Dan Pemenangnya Adalah...

Champion (Flikie)
Dari kelima interview, semuanya gw lolos dan mendapatkan offer. Thanks to Microsoft Certificate, gw jadi bisa dengan gampangnya dapet kerjaan dan gaji yang jauh lebih tinggi dibanding rata-rata. Tapi masalah lainnya, gw malah jadi pusing tujuh lima keliling. Apalagi gw orangnya ga enakan, gw jadi ngerasa gimanaaaa gitu buat nolak offer.

Offer pertama datang dari Perusahaan Bravo. Secara gw interview di Perusahaan Alpha dan Bravo jauh lebih duluan dibandingkan 3 perusahaan lainnya. Namun berhubung lokasinya kurang strategis, offer dari Perusahaan Bravo gw tolak. Eeeehhhh, bukannya menghargai keputusan gw, mereka malah menaikkan gaji yang mereka tawarkan 3x dalam kurun waktu 5 hari. Memang sih, naiknya sedikit-sedikit. Namun, pada akhirnya tetep gw tolak dengan alasan yang sama: Lokasi kurang strategis.

Offer selanjutnya datang dari Perusahaan Delta di Singapore. Sehari setelah interview, dia nawarin kerjaan. Namun pada saat itu, offer nya jauh lebih rendah dari ekspektasi gw. Tawaran pun gw tolak secara baik-baik.

Tidak lama kemudian, Perusahaan Echo yang juga berada di Singapore tertarik dengan gw. Setelah bernegosiasi, akhirnya kita sepakat pada angka gaji yang begitu memuaskan. Apalagi mengingat pengalaman kerja gw yang masih kurang dari 4 tahun. Awalnya, mereka sama sekali tidak mengirimkan offer letter, hanya mengkonfirmasi via email, meminta gw mengisi form, dan mengirimkan beberapa dokumen untuk aplikasi Employment Pass (EP).

Sejak gw mengirimkan dokumen ke Perusahaan Echo hari itu, gw memutuskan untuk berhenti mencari kerja. Namun, gw terlanjur membuat janji interview dengan Perusahaan Charlie beberapa hari sebelumnya dan tidak mungkin gw batalkan.

Dua hari kemudian, gw datang ke Perusahaan Charlie untuk interview dan seperti yang gw ceritakan di atas, pada hari yang sama, gw pun mendapatkan offer letter. Terus terang gw malah jadi pusing, apalagi Perusahaan Charlie tahu kalo gw juga mendapat offer dari Singapore dan berniat menaikkan penawaran gaji. Gw sempat tergiur, namun gw tetap pada pilihan awal gw. Walaupun gw belum mendapatkan offer letter dari Perusahaan Echo, namun gw yakin, Perusahaan Echo ga akan PHP-in gw. (PHP = Pemberi Harapan Palsu). Maka dari itu, tawaran dari Perusahaan Charlie pun gw tolak baik-baik.

Di saat yang hampir bersamaan, Perusahaan Delta kembali lagi dan menawarkan gw gaji yang lebih tinggi. Bisa dibilang sudah mencapai gaji minimum yang gw mau. Tapi lagi-lagi harus gw tolak, berhubung gw sudah secara tidak langsung menyetujui tawaran bekerja di Perusahaan Echo. Tawaran dari Perusahaan Delta ini kemudian diambil oleh Mr. Hamburger.

Terakhir, Perusahaan Alpha, yang interview paling pertama, malah ngeluarin offer letter belakangan, kira-kira 4-5 minggu setelah interview. Namun gw justru sangat bersyukur. Dulu, sebelum gw mendapat tawaran pekerjaan lainnya, gw berharaaaapp banget bisa dapet di Perusahaan Alpha. Memang benar, everything happens for a reason. Sekarang, setelah dapet offer yang jauh lebih bagus, gw malah punya banyak alasan kenapa gw ga mau bekerja di Perusahaan Alpha. Salah satu alasan utamanya yaitu gw bakal bekerja di bawah agen (bukan langsung di bawah Perusahaan Alpha), dan agennya sangat kurang profesional.

...dan beginilah akhir dari perjuangan gw mencari kerja.
Semoga gw bisa banyak belajar dan terus berkembang di Perusahaan Echo.
Semoga karir gw (dan gaji tentunya) juga terus naik dan melambung.

By the way, gw punya banyak contoh offer letter. Kayanya kalo ada perusahaan yang butuh, gw bisa bantu. Hehehehe.. just kidding! It's private and confidential! =P

Berikut pertanyaan-pertanyaan general yang sering ditanyakan:

  1. Tell me about yourself. Perkenalkan diri dulu, latar belakang pendidikan kamu, sama jelasin pekerjaan kamu di perusahaan yang sekarang.
  2. Projek apa aja yang pernah kamu kerjakan? Di projek tersebut, apa kontribusimu?
  3. Masalah terbesar apa yang pernah kamu hadapi dalam karirmu sebagai software engineer? Apa yang kamu lakukan untuk menyelesaikannya?
  4. Mana yang lebih kamu suka, bekerja sendiri atau bekerja bersama tim? Mengapa?
  5. Apakah sekarang kamu bekerja bersama tim? Apakah kamu menyukainya? Berapa orang tim mu? Apa peranmu? Pernahkah ada masalah antar sesama anggota tim? Bagaimana kamu mengatasinya?
  6. Menurutmu, bos / manager / supervisor-mu itu orangnya seperti apa? Bagaimana relasimu dengan bos / managersupervisor-mu?
  7. Dalam waktu 3-5 tahun lagi, kamu mau jadi apa?
  8. Bagaimana cara membuatmu selalu up to date di dunia IT yang terus berkembang?
  9. Apa yang kamu lakukan di waktu senggang?
  10. Alasan ingin keluar dari perusahaan yang sekarang?
  11. Apa yang kamu ketahui tentang perusahaan ini?

Berikut pertanyaan-pertanyaan teknikal yang sering ditanyakan:

(Berhubung gw cukup expert di bidang SQL sama .NET, maka pertanyaannya lebih ke SQL dan .NET)
  1. Kemampuanmu dalam SQL Query. Untuk software engineer minimal select, insert, update, delete harus expert.
  2. Apa gunanya index di SQL database?
  3. Apa bedanya clustered sama non-clustered index?
  4. Apa bedanya Interface sama abstract class?
  5. Apa bedanya Events sama Delegates? Berikan contoh penggunaannya.
  6. Apakah kamu memiliki standard dalam coding? Bagaimana style coding kamu?
  7. Menurutmu, code yang baik itu yang seperti apa?
  8. Apa itu konsep object-oriented? Berikan contohnya.
  9. Jelaskan apa itu konsep MVC / MVVM?
  10. Jelaskan software methodology yang biasa kamu terapkan / diterapkan di perusahaanmu sekarang.
  11. Apa itu garbage collector dan kapan / bagaimana itu digunakan?
  12. Apa itu unit testing? Menurutmu, apakah fungsi testing?
  13. Terkadang, kamu bakal dikasih case study dan disuruh menjelaskan class apa aja yang diperlukan atau disuruh men-design database dari case study tersebut.
  14. Tes IQ atau tes logika. Soal tes IQ terlalu beraneka ragam kalo disebutkan satu per satu. Biasanya sih ga jauh-jauh dari Matematika dan coding.

Interview Ala Microsoft bisa dibaca di SINI.

Sekian dulu. Semoga informasi di atas berguna.
Buat yang akan interview, I wish you all the best!

2 comments: