'Aku' memperebutkan kursi, reputasi, dan uang.
Apapun caranya, asal 'aku' mendapatkannya, 'aku' puas.
Kalah dan menang bagi'ku' itu dua hal yang jauh berbeda.
'Aku' benar-benar terluka saat 'aku' kalah.
'Aku' tersakiti saat 'aku' diremehkan, dicaci-maki, atau dihina.
Balas dendam terkadang membuat 'aku' puas untuk sementara.
'Aku' tersembunyi tapi jangan kira aku lemah
'Aku' selalu ada dan tidak pernah merasa puas.
Tidak kasat mata membuat 'aku' sulit ditaklukkan.
'Aku' suka berdebat dan 'aku' mau selalu menang.
'Aku' sumber dari segala masalah, dan sumber dari sumber masalah.
Karena 'aku' lah, semua bisa jadi berantakan.
'Aku' mempermasalahkan setiap hal, kecil maupun besar.
'Aku' individualis, pandai mengambil kesempatan dalam kesempitan.
'Aku' selalu ada di dalammu, dan kita tidak terpisahkan.
Tanpa 'aku', kamu bukanlah manusia.
Tanpa 'aku', kamu bukanlah manusia.
Turutilah mau'ku', selalu ikuti 'aku', maka sementara kamu bahagia.
Tapi tentu saja, saat kamu jatuh, 'aku' akan buang muka
Tapi tentu saja, saat kamu jatuh, 'aku' akan buang muka
Taklukkan 'aku', kendalikan 'aku', maka selamanya kamu bahagia.
hoggish.
ReplyDeleteappetite for destruction!
politikus?
ReplyDeletelama ga bersua. langsung maen tebaktebakan..hehe
kemana aja?
Aku, karya Syumandjaya
ReplyDelete(mabok AADC) :p