Monday, August 22, 2011

Cause Life is Too Short...

Banyak orang takut gagal, termasuk gw. Kita sering denger pepatah bilang, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, tapi kita tetep aja takut gagal. Kita takut untuk start it all over again, karena starting point is always be the most difficult point. Kita takut, karena saat kita gagal, orang-orang ga respek lagi sama kita. Dan tiba-tiba kita kehilangan apa yang dulu bikin kita merasa nyaman.

Terlepas dari itu semua, yang terpenting, kita jangan sampai gagal untuk bangkit saat kita gagal. Kita harus optimis dan yakin kalo pada akhirnya kita pasti sukses. Tahu ga, berapa percobaan Thomas Alva Edison yang tidak berhasil saat dia berusaha menciptakan bola lampu? Yup, lebih dari 1000 kali! Tapi dia tetap optimis, tidak memandang hal tersebut sebagai kegagalan.

"I have not failed. I've just found 1000 ways that won't work." (Thomas A. Edison)



Banyak orang sulit memaafkan dan melepaskan, termasuk gw. Banyak kejadian yang terlalu pahit untuk dikenang. Sulit rasanya kalo dilepaskan begitu saja. Saat kita mengenang dan memikirkan hal tersebut, kita tersakiti lagi. Secara ga langsung, kita membiarkan orang tersebut dan kenangan tersebut menyakiti kita lagi, lagi, dan lagi.

STOP!! Sampe kapan kita mau membiarkan diri kita terus disakiti? Ambil hikmahnya, maafkan dan lepaskan. Mulailah dengan memaafkan diri sendiri, baru kita bisa memaafkan orang lain. Setiap manusia pasti pernah melakukan salah, ga terkecuali diri kita sendiri. Siapapun dia, seberat apapun itu. Setelah kita melepaskan beban dari genggaman kita, pundak, punggung, dan pikiran kita, 'berat' itu tidak lagi ada. Dengan begitu, kita tidak lagi menganggap itu sebagai kenangan yang menyakitkan. Bahkan mungkin kita bisa menceritakan pengalaman pahit itu sambil tertawa.

The stupid neither forgive nor forget; the naive forgive and forget; the wise forgive but do not forget.” (Thomas S. Szasz)



Banyak orang sulit untuk 'menyerah' dan melepaskan, termasuk gw. 'Menyerah' di sini bukan menyerah dalam arti kita malas berusaha. Terkadang, kita sudah berusaha maksimal, tapi hasilnya jauh dari harapan. Kita kecewa. Kita mencoba lagi, lagi, dan lagi. Tapi hasilnya selalu jauh dari harapan. Kemudian kita jadi bertanya-tanya, di mana kesalahannya? Apa kita berharap terlalu muluk?

Kita butuh kebijaksanaan untuk tahu kapan kita harus berhenti dan 'menyerah'. Karena kita sadar, terlalu banyak hal yang ga bisa kita kontrol di dunia ini. Banyak hal yang sebenernya ga patut diperjuangkan. Berusaha terlalu keras pun tidak baik dan tidak akan membantu. Dan kadang, giving up and letting go, is the best option we have.

Menurut gw, orang yg 'menyerah' bukanlah orang yg lemah. 'Menyerah' butuh keberanian, kesiapan mental, kerelaan, kebijaksanaan, jiwa besar, dan yang mencakup semuanya: KEKUATAN. Umur kita terlalu singkat untuk memperjuangkan terlalu banyak hal, untuk memikirkan perasaan semua orang, untuk berargumen dalam setiap tindakan, untuk mengkhawatirkan terlalu banyak hal yang ga bisa kita kontrol, untuk tetap keras kepala saat kita tahu apa yang kita perbuat ga akan banyak berguna, dan untuk memuaskan terlalu banyak orang.

Buat prioritas, kalo dirasa kurang penting ato ga penting, just give up and let it go. Lupakan, fokus ke hal lain yang jauh lebih penting. Kesuksesan dan kebahagiaan bisa datang dari mana saja, saat kita tidak terlalu tegang, dan tidak terlalu kendur.

"When one door of happiness closes, another opens, but often we look so long at the closed door that we do not see the one that has been opened for us." (Helen Keller)



Dapet message bagus dari temen, let me share some part of it here :)

Ketika kerjamu tidak dihargai,
    maka saat itu kau sedang belajar tentang KETULUSAN.

Ketika usahamu dinilai tidak penting,
   maka saat itu kau sedang belajar KEIKHLASAN.

Ketika hatimu terluka sangat dalam,
   maka saat itu kau sedang belajar tentang MEMAAFKAN.

Ketika kau harus lelah dan kecewa,
   maka saat itu kau sedang belajar tentang KESUNGGUHAN.

Ketika kau merasa sepi dan sendiri,
   maka saat itu kau sedang belajar tentang KETANGGUHAN.

Ketika kau harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung,
   maka saat itu kau sedang belajar tentang KEMURAH HATIAN.


Tetap semangat ..
Tetap sabar ....
Tetap tersenyum ..
Terus belajar ....


Karena kau sedang menimba ilmu di
   Universitas KEHIDUPAN!!
Wednesday, August 3, 2011

Apakah 'Aku'?

'Aku' memperebutkan kursi, reputasi, dan uang.
Apapun caranya, asal 'aku' mendapatkannya, 'aku' puas.
Kalah dan menang bagi'ku' itu dua hal yang jauh berbeda.
'Aku' benar-benar terluka saat 'aku' kalah.
'Aku' tersakiti saat 'aku' diremehkan, dicaci-maki, atau dihina.
Balas dendam terkadang membuat 'aku' puas untuk sementara.
'Aku' tersembunyi tapi jangan kira aku lemah
'Aku' selalu ada dan tidak pernah merasa puas.
Tidak kasat mata membuat 'aku' sulit ditaklukkan.
'Aku' suka berdebat dan 'aku' mau selalu menang.
'Aku' sumber dari segala masalah, dan sumber dari sumber masalah.
Karena 'aku' lah, semua bisa jadi berantakan.
'Aku' mempermasalahkan setiap hal, kecil maupun besar.
'Aku' individualis, pandai mengambil kesempatan dalam kesempitan.
'Aku' selalu ada di dalammu, dan kita tidak terpisahkan.
Tanpa 'aku', kamu bukanlah manusia.
Turutilah mau'ku', selalu ikuti 'aku', maka sementara kamu bahagia.
Tapi tentu saja, saat kamu jatuh, 'aku' akan buang muka
Taklukkan 'aku', kendalikan 'aku', maka selamanya kamu bahagia.